Rotating X-Steel Pointer

Selasa, 15 Juni 2010

PREDICTIVE ACCOUNTING

Jim Brimson and John Antos
Corporate Accounting & Finance, Mar/Apr 2004


A. Pendahuluan
Profesi akuntansi amat dibutuhkan pada saat krisis. Untuk beberapa tahun ini para akuntan menaruh perhatian pada prinsip-prinsip obyektivitas dan veribialitas sementara mengabaikan informasi mada dpan yang diinginkan manajer, banker dan investor. Pernyataan akuntansi (GAAP) memperlakukan model pelaporan historical. Perubahan ini memperbaiki pelaporan dengan memperlakukan gejala-gejala dari permasalahan yang mengabaikan permasalahan yang paling ditekankan akuntansi.

B. Bagaimana Mambuat Laporan Keuangan Agar Lebih Relevan
Pada tahun 1400-an seorang rahin bernama Roberto Assagioli mengembangkan double-entry bookkeeping. Pencatatannya berdasarkan biaya historis yang dia buat dan digunakan hingga saat ini. Model ini dijalankan dengan baik pada saat ketika penyebaran informasi bergerak secara lambat dan aset tak berwujud mendominasi dalam kegiatan bisnis. Saai ini bisnis didominasi oleh asset tak berwujud dan hamper semua informasi diperlukan dengan segera. Model akuntansi biaya historis tidak dapat bekerja dengan baik dalam lingkungan seperti ini.
Seperti halnya Enron, World Com dan organisasi lainnya yang mendominasi pemberitaan dalam tahun-tahun belakangan ini. Apakah kondisi organisasi ini dalam keadaan kinerja operasional yang rendah?. Jia investasi yang tidak tidak dibukukan Enron ternyata mengalami kesuksesan, Anda tidak akan pernah emndengar praktik akuntansi Enron. Hanya selama krisis kinerja praktik akuntansi diperiksa dengan teliti. Alasannya sederhana: Terdapat sangat sedikit alas an untuk membelokkan aturan akuntansi ketika kinerja begitu bagus, tetapi terdapat banyak alasan yang menguntngkan dari aturan akuntansi yang fleksibel ketika kinerja mengalami penurunan. Sayang sekali, pada titik tertentu interpretasi aturan akuntansi yang fleksibel akhirnya dapat mengembalikan kecurangan ketika fleksibilitas aturan akuntansi dipakai.
Persoalan mendasar adalah bahwa akuntansi didisain untuk mempertemukan keperluan yang tergadai daripada memberikan transparansi atas kinerja operasional. Ini adalah kelemahan bahwa model akuntansi saat ini sebagian besar menjadi tidak relevan. Sebagaimana setiap orang akan mengakui, peristiwa yang telah terjadi dan system pelaporan tidak dapat mengubah sejarah. Para pengguna eksternal informasi keuangandan para manajer lebih menaruh perhatian pada “apa yang akan terjadi” daripada “apa yang telah terjadi”. Investor individual dan Wall Street gambaran yang paling baik dari pihak-pihak yang membutuhkan informasi masa mendatang. Kekhawatitan utama para investor terkait dengan hasil keuangan yang diharapkan. Mereka menggunakan informasi historis hanya sebagai alat untuk memperhitungkan apa yang memungkinkan dibawa pada masa mendatang. Bagaimanapun, sebagaimana kita semua telah membaca dalam prospectus, hasil-hasil historical tidak dapat dijadikan dasar untuk memproyeksikan masa yang akan dating.
Organisasi-organisasi kurang menambah penekanan untuk memproyeksi kan penjualan dan laba secara akurat. Organisasi yang kehilangan ramatan laba yang mereka proyeksikan, baik sangat tinggi ataupun rendah dihukum berat dengan harga saham yang rendah.
Para eksekutuif keuangan memiliki dua opsi untuk mengatasi kerugian informasi ini, yaitu:

1. Sebuah system akuntansi manajemen yang terpisah.
Pilihan pertama ini tergantung pada pemisahan system akuntansi manajemen untuk menyediakan informasi masa yang akan datang bagi internal manajemen. Pilihan ini menambah kesulitan dalam lingkukan yang kompetitif saat ini.
2. Menjadi lebih berspektif masa depan
Pendapat kedua adalah mengembangkan dan menfokuskan kembali akuntansi keuangan menjadi lebih berpandangan ke depan. Pendapat ini menghendaki agar masyarakat akuntansi membuat siatem akuntansi multidinesi. Sistem akuntansi multidimensi menggunakan data perusahaan yang ada untuk melihat organisasi dalam berbagai aspek.

C. Predictive Accounting
Pernyataan berikut mengambarkan predictive accounting:
• Predictive accounting memfokuskan diri pada kinerja keuangan dengan memonitor proses pengawasan. Dalam proses pengawasan dapat diprediksi. Proses yang didak dapat di control adalah tidak dapat diprediksi.
• Predictive accounting mencoba memahami keadaan masa depan.
• Predictive accounting didasarkan pada premis bahwa aktivitas organisasi merupakan proses yang dapat berulang-ulang.
• Predictive accounting menggunakan proses yang menggambarkan jalan organisasi bekerja.
Prediktive Accounting menggunakan proses pemetaan untuk mengetahui aktivitas yang berkaitan dilain waktu atau dapat dikatakan di akhir bulan, sebuah organisasi memahami bahwa kejadian yang nyata yang telah terjadi pada saat itu.
Proses pemetaan mengidentifikasi datangnya kejadian-kejadian yang akan mengikuti aturan akuntansi yang ada. Kejadian-kejadian selanjutnya kemudia ditranslasikan dalam bentuk prediksi laporan laba-rugi, menggunakan standar sumber aktivitas konsumsi dan statistic probabilitas.

D. Laporan Keuangan yang Keempat: Laporan Kinerja
Predictive accounting bertujuan untuk memperluas tiga elemen pokok dalam laporan keuangan, yaitu: laporan laba-rugi; neraca; dan laporan arus kas. Predictive accounting khususnya akan membuat laporan keuangan yang keempat, yaitu: laporan kinerja.
Laporan kinerja mengevaluasi elemen-elemen kerja (proses) dan kapabilitas setiap proses dalam menciptakan sebuah nilai. Beberapa proses menciptakan future value. Contoh, dalam riset dan pengembangan produk baru dan pemasaran. Proses lainnya menciptakan current period value. Contoh, didalam proses perekrutan manajemen keuangan, operational, penjualan dan SDM. Nilai yang terbentuk tergantung pada efektifitas proses (kemampuan untuk mencapai sebuah hasil yang diinginkan), efisiensi proses (kemampuan untuk meningkatkan cash flow secara positif), stabilitas proses (kepatuhan pada Six Sigma) dan aturan-aturan yang telah dibuat sebelumnya. Contoh, proses laporan kinerja ditampilan sebagaimana lampiran 1 (lihat sendiri di bukunya masing-masing).
Ada beberapa elemen pokok kinerja, yang dapat digunakan sebagai prespektif masa depan