Selasa, 06 April 2010
OPERATION MANAGEMENT SYSTEM & HUBUNGAN BUSSINES; CORPORATION; MANUFACTURING
21.51
M AGUS SUDRAJAT
A. PENDAHULUAN
Pada dasarnya system manajemen operasi adalah suatu pengelolaan proses pengubahan atau proses konfersi dimana sumber-sumber daya yang berlaku sebagai “input” diubah menjadi barang dan Jasa. Produk barang dan jasa ini bias disebut sebagai “output”. Perhatian besar terhadap pengembangan sistem manajemen opersional dipacu dengan adanya persaingan dan penurunan produktivitas, baik dari pihak usahawan maupun dari pihak akademisi. Tantangan ini dihadapi dengan cara penerapan gagasan baru pada pelaksanaan system manajemen operasioanal serta para pelaku bisnis perlu memberikan batasan-batasan yang jelas mengenai tujuan, sasaran dan hubungan dalam pengaplikasianya melalui Bussines; Corporation dan Manufacturing.
B. OPERATIONS MANAGEMENT SYSTEM Manajer operasi mengelola proses transformasi yang menghasilkan produk barang dan jasa. Perubahan pada lingkungan sering kali memerlukan perubahan pada sistem operasi. Proses transformasi mengubah input yaitu material, energi, tenaga kerja, modal dan informasi menjadi ouput yaitu barang dan jasa yang dapat dilakukan melalui Operational Management System. Lebih jelsanya praktek Operational Management System dapat dilihat pada gambar berikut :
Keterangan Gambar : w Proses perubahan input & output terdiri dari SDM (TK & Manajer), Modal (Peralatan & Fasilitas), Pembelian BB & jasa, tanah serta energi. w Lingkaran mewakili operasi yang dilalui jasa, barang atau orang serta dimana proses dilaksanakan. w Tanda panah menunjukan arah proses akan dilaksanakan. Baik perusahaan maupun disektor jasa memiliki pelanggan. Pelanggan tersebut dapat berada diluar maupun didalam organisasi. w Garis terputus-putus mewakili dua imput khusus yaitu partisipasi pelanggan dan kinerja informasi berasal dari dalam/diluar organisasi.
16
C. HUBUNGAN BUSSINES; CORPORATION; & MANUFACTURING Bussines adalah keseluruhan unit usaha yang mengelolah sumber-sumber ekonomi yang menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk meperoleh laba dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Corporation adalah Unit usaha yang merupakan bagian dari bisnis secara keseluruhan dengan tujuan menyedikan barang dan jasa bagi kebutuhan konsumen untuk memperoleh laba yang dikehendaki. Manufacturing adalah unit terkecil dari corporation yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. “Unit usaha yang mentransformasikan input menjadi output yang dikehendaki. Agar dapat memahami hubungan Bussines; corporation & Manufacturing dapat dilihat pada gambar 4. berikut ini: Gambar 4. Sasaran yang dicapai Bussines; corporation & Manufacturing Tumbuh Bussines Berkembang Permintaan Profit Sasaran Yang Ingin Dicapai Perusahaan Continue Improvement Produksi Optimal Manufacturing Min. Cost & Resiko Pada gambar di atas secara teorits ada korelasi yang signifikan antara Bussines; corporation dan Manufacturing namun dalam kenyataannya (empiris) sering tak sejalan dalam mencapai tujuan karena itu dibutuhkan suatu pendekatan system komprehensif yang lebih dikenal dengan “ Opretion Management Sistem” D. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERSIOANAL Koonyz dan Weihrich, (2005) mendefinisikan pengambilan keputusan adalah penataan pilihan langkah atau tindakan dari sejumlah alternatif. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seseorang manajer operasi berhubungan erat dengan pemecahan masalah-masalah yang dihadapinya, seperti masalah pribadi, pekerjaan, maupun sosial. Pengambilan keputusan yang efektif merupakan suatu proses yang kompleks, tergantung pada keterampilan yang dimiliki oleh manajer. Lebih jelasnya langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh seorang manajer operasional dalam pengambilan keputusan opersional sebagai berikut:
Pada gambar diatas, secara umum para ahli mengembangkan beberapa cara untuk mengklasifikasi keputusan dalam rangka melakukan evaluasi yang intinya dapat dibedakan 2 tipe keputusan yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. 1. Keputusan terprogram terjadi jika suatu situasi sering muncul, prosedur rutin dan dapat disusun untuk melakukan evaluasi menyelesaikannya (Gibson, et al., 1997), Beberapa langkah yang hendaknya diketahui oleh seorang wirausaha, baik secara eksplisit atau implisit dalam mengevaluasi keputusan, yaitu: a. Pastikan kebutuhan akan suatu keputusan. b. Kenali kriteria keputusan. c. Alokasikan bobot (Skor tertinggi pada keputusan prioritas). d. Kembangkan alternatif-alternatif. e. Pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang telah di evaluasi. b. Keputusan tidak terprogram yaitu baru, ketidak pastian dan tidak terstruktur (Gibson, et al., 1997). Tidak ada prosedur yang ada untuk menangani masalahnya, tidak ada cara yang sama dengan sebelumnya karena masalahnya kompleks atau sangat penting. Tabel 3. Perbandingan Tipe Keputusan (Gibson, et al., 1997)
Kadudukan manajer opersional dalam pengambilan keputusan atas pemecahan masalah, dapat dikemukakan beberapa pokok pikiran penting, yaitu: a. Pemecahan masalah oleh para manajer operasi berkenaan dengan penggunaan strategi-strategi (rencana atau pola) pencarian alternatif yang relevan. b. Perilaku pemecahan masalah bersifat adaptif. c. Kompleksnya situasi pemecahan masalah, faktor kepribadian, pilihan strategi, penggunaan informasi, sangat menentukan pengambilan keputusan akhir seorang manajer operasi.