ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET DALAM
TAHAPAN SIKLUS KEHIDUPAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) TAHUN 2001 – 2005.
ARDI HAMZAH
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo, Madura
ABSTRACT
The objective of this research is to analysis of liquidity, profitability, activity and
solvency ratios on investment opportunity set (IOS) in the stages of life cycle of
manufacturing firms that are listed on the Jakarta Stock Exchange. The sample of the study
are manufacture firms listed on the Jakarta Stock Exchange that distributed dividend
successively in 2001 – 2005. Sample size consists of total is 135 firms.
This study indicates that on the start-up stage, activity and solvency ratios have effect
on IOS. On the initial expansion stage, activity ratio has effect on IOS and on the final
expansion no ratio has effect on IOS. For mature and decline stages, also no ratio has effect
on IOS. Therefore, financial ratios can be used manufacture firm analysis tools at start-up
and initial expansion stages, but not at final expansion, mature and decline stages.
Keyword: liquidity, profitability, activity, solvency, investment opportunity set,
manufacturing firms
SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
Hasil pengujian dengan regresi berganda antara variabel-variabel independen
berupa rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas terhadap variabel
dependen berupa investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara signifikan pada
tahap pendirian (start-up) dan ekspansi awal (initial expansion), sedangkan pada
tahap ekspansi akhir (final expansion), kedewasaan (mature), dan decline tidak
berpengaruh secara signifikan. Untuk pengujian regresi secara parsial pada tahap
pendirian hanya rasio aktivitas dan solvabilitas yang berpengaruh secara signifikan
pada IOS, sedangkan pada tahap ekspansi awal hanya rasio aktivitas yang berpengaruh secara signifikan pada IOS. Pada tahap ekspansi akhir, kedewasaan, dan
decline tidak ada satu pun rasio keuangan dalam penelitian ini yang berpengaruh
secara signifikan terhadap IOS. Dengan adanya hal itu, maka rasio-rasio keuangan
dapat digunakan sebagai alat analisis perusahaan manufaktur yang dijadikan sample
penelitian ini pada tahap pendirian dan ekspansi awal, tetapi tidak pada tahap ekspansi
akhir, kedewasaan, dan decline.
Proksi-proksi tunggal investment opportunity set (IOS) yang digunakan pada
penelitian ini hanya 1 dan berbasiskan pada investasi, yaitu perubahan nilai aktiva
tetap dibagi dengan total aktiva. Proksi dari rasio keuangan yang berupa rasio
likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas juga hanya diwakili 1 saja.
Pengembangan lebih lanjut dari penelitian ini dapat dilakukan dengan
menambahkan sampel dengan jenis industri selain perusahaan manufaktur sehingga
dapat dilihat perbedaan antara rasio-rasio keuangan terhadap perusahaan manufaktur
dan nonmanufaktur dalam tahapan siklus kehidupan perusahaan. Penelitian
berikutnya dapat meneliti rasio-rasio keuangan pada IOS dalam siklus tahapan
kehidupan perusahaan dengan menggunakan proksi pertumbuhan perusahaan yang
berbasis harga atau berbasis investasi dengan formula yang lain dan proksi yang
berbasis variance. Selain itu, proksi dari rasio-rasio keuangan berupa rasio likuiditas,profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas dapat lebih dari satu atau proksi tersebut diganti dengan proksi lainnya.