Rotating X-Steel Pointer

Sabtu, 15 Mei 2010

MENGELOLA ADMINISTRASI KAS & BANK

Pendahuluan :
Pos pertama dalam neraca adalah aktiwa yang paling likwid (lancar) yaitu Kas .
Menurut sifatnya kas mudah dibawa dan dipindahtangankan dan tidak disertai identitas pemiliknya. Oleh sebab itu kas sering menjadi sasaran kecurangan, penyelewengan, sehingga perlu diadakan pengawasan kas.
Kecurangan pada kas misalnya cek kitting, happing.

Pengertian kas
Kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai untuk membiayai kegiatan perusahaan. Kas adalah aktiva yang paling lancar, harus sediakan dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan sebab dapat menimbulkan Idle kas dan tidak kekurangan sebab akan menimbulkan tersendatnya kegiatan perusahaan

Yang termasuk kas antara lain :Uang tunai, uang kas yang disimpan dibank, cek yang diterima pihak lain cek kasir ,wesel pos dan simpanan bank-bank luar negeri, Sedangkan yang tidak termasuk kas antara lain cek mundur, pembayaran dimuka, effek, prangko dan materai, deposito berjangka, dana-dana wesel tagih.

Didalam suatu perusahaan yang dimaksud kas adalah uang yang disimpan dibank sehingga diperlukan administrasi pengelolaan kas bank yang memadai.

Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas dibank

Untuk mencegah penyalahgunaan kas atau tidak terjadi kecurangan-kecurangan dalam pengelolaan kas perlu diadakan pengawasan kas yang meliputi :

1.Prosedur penerimaan kas bank
Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan, pencataan, dan penyimpanan kas
Setiap penerimaan kas dibuat bukti penerimaan kas, segera dicatat dan disetorkan ke bank
Dibedakan antara fungsi pengelolaan kas dan pencatat kas
Dibuat laporan kas setiap hari
Diadakan kas opname secara intern tanpa memberitahuan terlebih dahulu

2.Prosedur pengeluaran kas bank
Semua persyaratan yang relative besar digunakan cek
Digunakan sistem Voucer untuk menjamin bahwa pengeluaran-pengeluaran kas memang untuk pengeluaran perusahaan
Dipisahkan antara yang menulis, yang menandatangani dan mencatat pengeluaran cek
Setiap hari diadakan laporan kas
Untuk pengeluaran yang relative kecil dibentuk dana kas kecil (Petty Cash)
Secara Insidental diadakan kas opname

Rangkuman

Kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai untuk membiayai kegiatan perusahaan.
Salah satu jenis kas adalah dana yang disimpan dibank, Pengambilannya melalui cek . Cek yang diterima pihak lain, antara lain cek kasir, wesel pos dan simpanan uang dibank-bank luar negeri, sedangkan yang termasuk kas cek mundur, pembayaran dimuka, efek, prangko dan materai, deposito berjangka dan dana-dana wesel tagih.

Prosedur Penerimaan kas bank

Diadakan pembagian tugas antara lain fungsi penerimaan, pencatatan dan penyimpanan kas
Setiap penerimaan kas dibuat bukti penerimaan kas dan segera dicatat dan disetorkan ke bank
Dibedakan antara fungsi pengelola kas dan pencatat kas
Dibuat laporan kas setiap hari
Diadakan cash opname secara intern tanpa pemberitahuan dahulu

Prosedur Pengeluaran kas bank

Semua pembayaran yang relative besar digunakan cek.
Digunakan sistem voucer untuk menjamin bahwa pengeluaran-pengeluaran kas memang untuk pengeluaran perusahaan
Dipisahkan antara yang menulis, menandatangani, dan yang mencatat pengeluaran cek
Setiap hari diadakan laporan kas
Untuk pengeluaran yang relative kecil dibentuk dana kas kecil (Petty Cash)
Secara Insendental diadakan kas opname

Penerimaan kas bank suatu perusahaan terdiri dari berbagai sumber antar lain; dari penjualan tunai, penerimaan tagihan, Penerimaan pinjaman/kredit yang diterima sertai dari sumber lainnya.
Sebagai bukti tertulis/dokemen untuk penerimaan kas bank berupa copy nota kontan sus kuitansi atau bukti yang dibuatkan sendiri oleh perusahaan yaitu bukti kas masuk

Dokumen pengeluaran kas bank

Pengeluaran kas bank suatu perusahaan adalah untuk membiayai berbagai kegiatan antara lain ; untuk pembelian barang dagang secara tunai, pembayaran hutang, pembayaran biaya-biaya operasional perusahaan serta untuk pembiayai kegiatan lainnya.

Sebagai bukti tertulis/dokumen untuk pengeluaran kas bank dapat berupa nota kontan, kuitansi atau bukti dibuatkan sendiri oleh peruisahaan yaitu bukti kas keluar

Pencatatan mutasi kas bank
Pada pembahasan sebelumnya yang dimaksud dengan kas dalam suatu perusahaan adalah uang yang disimpan dibank, sehingga untuk mencatat mutasi bank selain dicatat oleh perusahaan itu sendiri tentunya ada catatan mutasi oleh bank tempat menyimpan uang perusahaan.

a.Rangkuman

Sebagai bukti tertulis/dokumen untuk pnerimaan kas bank dapat berupa copy nota kontan, sus kuitansi atau bukti yang dibuatkan sendiri oleh perusahaan yaitu bukti kas masuk

Sedangkan untuk bukti tertulis/Dokemen untuk pengeluaran kas bank dapat berupa nota kontan, kuitansi atau bukti yang dibuatkan sendiri oleh perusahaan yaitu bukti kas keluar

Untuk penerimaan kas bank dicatat disisi debit, sedangkan pengeluaran kas bank dicatat disisi kredit, selanjutnya catatan mutasi kas bank ini dicocokan dengan catatan menurut bank atau sering disebut Rekonsiliasi Bank.

Sebagaimana telah disampaikan di muka, bahwa dalam upaya pengawasan kas, maka setiap penerimaan kas langsung disetor ke bank dan setiap pengeluaran kas dilakukan dengan mengguna kan cek. Dengan demikian kas perusahaan akan tersimpan di bank, kecuali dana kas kecil yang disediakan untuk pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil. Melihat seperti itu, maka saldo Kas Bank diperusahaan menunjukan jumlah uang perusahaan yang ada di bank dalam bentuk rekening giro (demand deposit). Pihak bank juga mempunyai catatan mengenai hutang rekening koran dengan tiap nasabahnya. Sebagi pertanggung jawaban, pihak bank setiap bulan akan mengirimkan laporan rekening koran kepada nasabahnya . Dalam laporan rekening koran bank akan memuat saldo awal bulan, setoran perusahaan bulan yang bersangkutan, pengambilan perusahaan bulan yang bersangkutan, dan saldo akhir bulan. Saldo akhir rekening koran dalam catatan bank menunjukan hutang bank kepada nasabahnya. Dengan demikian, perkiraan Kas Bank diperusahaan dan perkiraan hutang rekening koran di bank merupakan perkiraan timbal balik (resiprokal account) yang secara teoritis kedua perkiraan ini akan selalu sama. Namun lain halnya dalam praktek ternyata kedua saldo tersebut sering berbeda. Perbedaan kedua saldo tersebut pada hakekatnya disebabkan karena adanya transaksi yang belum dicatat oleh salah satu pihak atau karena adanya kesalahan dalam melakukan pencatatan baik yang terjadi dalam pembukuan perusahaan atau dalam pembukuan bank.

Rekonsiliasi berarti menentukan hal-hal yang menimbulkan adanya perbedaan antara saldo menurut laporan rekening koran bank dengan saldo menurut pembukuan perusahaan. Setelah diketahui hal-hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, maka dapat ditentukan saldo kas yang benar. Untuk menemukan hal-hal yang menyebabkan perbedaan, pihak perusahaan dapat membandingkan antara catatan perusahaan dengan laporan rekening koran yang diterima dari bank. Catatan perusahaan yang dapat digunakan untuk mencari perbedaan kas, adalah jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas (register cek).

Bentuk Rekonsiliasi Bank
Ada beberapa cara penyusunan rekonsiliasi bank, salah satunya yaitu Rekonsiliasi saldo menurut bank dan saldo menurut perusahaan kearah saldo yang benar.
Sedangkan leporan rekonsiliasi bank dapat disusu dalam bentuk :
*Sekontro (account form)
Dalam bentuk ini saldo rekening koran bank dan saldo kas bank menurut catatan perusahaan disajikan dengan bentuk sebelah menyebelah (bentuk horisontal).
*Laporan (report form)
Dalam bentuk ini saldo rekening koran bank dan saldo kas bank menurut catatan perusahaan disajikan dengan bentuk atas bawah (bentuk vertikal).

Prosedur Rekonsiliasi Bank

Setelah menerima Rekening Koran dari bank, pihak perusahaan akan membandingkan saldo kas bank menurut peusahaan dengan menurut rekening koran bank. Jika terdapat perbedaan, perusahaan harus segera menyampaikan laporan rekonsiliasi bank kepada bank yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu. Seandainya perusahaan tidak menyampaikan laporan rekonsiliasi kepada bank, maka pihak bank akan menganggap saldo menurut bank sudah benar.. Untuk itu, biasanya perusahaan akan segera melakukan rekonsiliasi bank jika terdapat perbedaan saldo dan dilakukan oleh petugas yang tidak terlibet dalam pengelolaan kas.

Langkah selanjutnya setelah diketahui adanya perbedaan saldo adalah melakukan identifikasi penyeban timbulnya perbedaan saldo kas. Secara umum yang dapat menyebabkan perbedaan saldo kas menurut perusahaan dengan saldo menurut rekening koran serta pengaruhnya terhadap saldo sebelum rekonsiliasi sebagai berikut :

Mempengaruhi saldo perusahaan :

a. Menambah saldo perusahaan :
1.Penerimaan yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan, misalnya :
* Hasil inkaso bank
* Jasa Giro
* Transfer bank
2.Kesalahan perusahaan mencatatan pengeluaran perusahaan terlalu besar
3.Kesalahan perusahaan mencatatan penerimaan perusahaan terlalu kecil.

b. Mengurangi saldo perusahaan :
1.Pengeluaran yang sudah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan, misalnya :
* Biaya administrasi bank
* Cek ditempat
2.Kesalahan perusahaan mencatat pengeluaran terlalu kecil
3.Kesalahan perusahaan mencatatan penerimaan perusahaan terlalu besar.
4.Setoran cek tidak cukup dana / cek kosong.

Mempengaruhi saldo bank :
a. Menambah saldo bank :
1.Setoran atau penerimaan perusahaan yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat bank, misalnya :
* Setoran dalam proses
* Penerimaan tagihan belum disetor ke bank
2.Kesalahan bank mencatat pengeluaran perusahaan terlalu besar.
3.Kesalahan bank mencatat penerimaan perusahaan terlalu kecil.

b. Mengurangi saldo bank :

1.Pengeluaran yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank, misalnya :
* Cek dalam peredaran
2.Kesalahan bank mencatat pengeluaran perusahaan terlalu kecil.
3.Kesalahan bank mencatat penerimaan perusahaan terlalu besar.