Rotating X-Steel Pointer

Rabu, 08 Desember 2010

KASUS PERUSAHAAN NOKIA

A. Pendahuluan
Hal ini dengan cepat menjadi teka teki besar Helsinki. Ketika raja ponsel Nokia mengalahkan Ericsson dan Motorola, dan keduanya mengumumkan pendapatan yang mengerikan, apa yang harus dilakukan untuk menghentikan para investor teknologi yang gelisah untuk tidak menghukum seluruh sektor, termasuk Nokia. Di pasaran seperti saat ini dimana ketakutan merupakan pengendali tertinggi, tidak ada apapun. Jadi Pemimpin Nokia Jorma Ollila mengambil langkah-langkah mendahului. Sehari atau dua hari sebelum pesaingnya mengeluarkan namanya, Olila sering menempatkan berita-berita bagus tentang produknya. Hal ini merupakan sebuah isyarat tanda setuju bagi para investor.
Dan kadang-kadang hal itu meledak. Pada tanggal 9 Januari, Nokia Corp dengan bangga mempertunjukkan 2000 nomor. Mereka menunjukkan Nokia yang mengembangkan kepiawaiannya dalam handset, yang meningkat hingga sepertiga dari 405 juta pasar global unit – dan dua kali lipat dari pesaing terdekatnya, Motorola Inc. Totalnya, Finn menjual 128 juta handset, hingga sebuah persentase yang mengesankan sebesar 64% dari 1999.
Namun, bersamaan ketika Nokia mengeluarkan hit kawat, semuanya bangkrut. Para investor menghapus prestasi Nokia yang kompetitif di masa lalu dan memberi nol pada ukuran pasar tersebut: 405 juta nampak begitu lemah, sekitar 20 juta lebih sedikit daripada proyeksi analis terdahulu! Ketakutan tiba-tiba bahwa perselingkuhan dunia dengan ponsel dapat hentikan, para investor membuang barang persediaan Nokia, menurunkan harga sahamnya 9% dan memotong sebesar $17 milyar dari nilai pasarnya. Kekhawatiran yang ada saat ini adalah bahwa Nokia dapat mengumumkan hasil-hasil mengecewakan ketika ia memperkenalkan kwartal keempatnya pada tanggal 30 Januari. “Dalam lingkungan ini, kejutan negatif apapun dapat membuat saham turun,” kata Edward F. Synder, analis di J.P. Morgan H&O di San Fransico. Dan pasar jangka panjang dalam telecom dapat mengeringkan kumpulan modal amat sangat dibutuhkan untuk sistem wireless generasi berikutnya.




Exhibit 1.
Cakrawala Baru Nokia
Sisi Terangnya ….. …. Dan sisi gelapnya
• Nokia adalah salah satu dari kelima merk terbaik di dunia, diatas Sony, Nike, dan Mercedez-Benz • Pasar Eropa untuk generasi handset saat ini hampir jenuh
• Ia membuat hampir sepertiga ponsel yang dijual, dan menikmati perekonomian skala besar • Pasar seluler berjuang dengan kegagalan software Internet global terdahulu yang disebut WAP
• Margin operasi handsetnya adalah 20% dibandingkan dengan 5% untuk Motorola dan 30% untuk Erricson • Konsumen-konsumen penting Nokia, telcos Eropa memiliki hutang sebesar $125 milyar, yang diakibatkan karena membayar lisensi 3G
• Tim manajemen Nokia yang kuat telah melalui beberapa krisis tanpa cedera • Para investor lari dari 3G dan telcos mengetahui rating kredit menurun
• Ia memiliki hubungan global dengan semua perusahaan telepon besar • Nokia mungkin akan terlambat dalam telepon 3G dan dalam format Net-enabled terdahulu yang disebut GPRS
• Ia memiliki tim-tim penelitian, rancangan dan teknik bertaraf internasional • Dalam handset, Nokia menghadapi pesaing dari Jepang yang bermodal besar

B. Pernyataan Masalah
1. Faktor-faktor yang menimbulkan masalah
Nokia dapat membuat semua telepon fantasi yang ia inginkan, dari unit yang berukuran almond yang menempel di telinga hingga organizer telepon combo dengan layar sentuhan berwarna dan permainan yang banyak. Tetapi semua telepon ini akan menggelepar dan Nokia juga akan seperti itu – apabila jaringannya tergantung pada tingkat penurunan. Hal ini membuat Nokia menyalurkan sebagian besar dari anggaran R&D $2.5 milyar kedalam proyek 3G yang mengembangkan jauh daripada sekedar handset.
Nokia mengembangkan sistem web-browser dan firewalls yang kecil, keamanan e-commerce dan banyak program yang dikenal sebagai “barang menengah” yang memungkinkan perusahaan-perusahaan telepon untuk mengelola badai salju dari lalu lintas 3G. Apakah risiko bagi Nokia? Dalam sebuah industri dimana perusahaan tidak memiliki kekhususan – Ericsson dengan menara transmisinya, Qualcomm Inc. dengan rancangan chipnya – Nokia mencakup wireless waterfront. “Nokia berpegang teguh pada sebuah model industri vertikal,” kata Hjalmar Widbladh, general manajer dari divisi mobilitas Microsoft yang berpusat di Stockholm.
Salah satu dari beberapa perusahaan yang memiliki sumberdaya untuk ditakal adalah Microsoft. Raksasa software ini menarik semua pemberhentian untuk memperluas kekuasaannya dari desktop ke wireless web. Tiga tahun yang lalu, Nokia dan Ericsson mempelopori sebuah usaha untuk memblokir Microsoft dari sistem operasi mobile-net. Kemudian bergabung dengan Motorola, mereka menciptakan usaha bersama yang berpusat di London yang disebut sebagai Symbian untuk memproduksi sebuah sistem yang bersaing.
Industri Komunikasi yang besar di Jepang: Sony dan Matsushita, memperkenalkan telepon zippy baru, yang beberapa diantaranya di hubungkan dengan MP3 player, yang lainnya dihubungkan dengan kamera dan tuts-tuts permainan kecil. Ada lagi yang lebih, ketika sistem 3G pertama dibuka di Eropa, awal tahun berikutnya, bangsa Jepang mungkin akan pertamakali siap dengan handset. “Panasonic akan menjadi lebih baik enam bulan lebih awal dari Nokia,” kata Lloyd Carney, direktur solusi wireless Internet di Nortel Networks.
2. Akibat dari masalah-masalah
Ketika 3G mengguncang, layanan ini mungkin mengalami pasang surut selama berbulan-bulan, atau mungkin lebih lama. Nokia sedang bertaruh, dengan kepercayaannya terhadap pusat industrinya, bahwa pasar tidak akan benar-benar berkembang hingga raksasa yang berasal dari Finlandia menggemuruh kedalam tahap ini, menyempurnakan telepon, softwarenya dan menjadi tuan rumah dari penyedia layanan dengan bergandengan – dan sebuah kampanye PR yang besar.
Peluangnya adalah pasar akan terus menjadi khayalan jauh setelah Nokia muncul. Hal itu tentu saja menjadi masalah bagi generasi pertama mobile Internet Eropa, sebuah malapetaka yang dikenal sebagai WAP, atau wireless access protocol. WAP telah berjalan pincang sejak awal, yang terikat oleh koneksi yang lamban dan, harga yang tinggi, layanan yang tidak semarak, dan yang paling memalukan adalah telepon-telepon yang tak dapat diandalkan. Telepon WAP Nokia pertama seperti “kereta beroda empat,” kata Nigle Deighton, analis Kelompok Gartner.
Bagi Niklas Savander, misi Nokia adalah seperti seorang penjelajah yang sedang mencari gelombang baru. Savander, wakil direktur Nokia untuk aplikasi software, mengatakan bahwa dengan mobile voice (suara yang bisa berpindah-pindah), Nokia menangkap sebuah tsunami pada tahun 90’an. Perusahaan pertama yang merancang telepon berwarna dan membentuk merk konsumen ini, Nokia meninggalkan para pesaingnya seperti Motorola dan Ericsson yang menggelepar-gelepar dalam kebangkitannya. Perusahaan-perusahaan teknik tersebut memandang telepon mobil selama ini sebagai alat usaha yang membosankan dan mahal. Dan Motorola membuat taruhan yang berbahaya mengenai analog telepon, tepat disaat Nokia mengeluarkan digital (Exhibit 3). Tetapi kemenangan-kemenangan tersebut adalah masa lalu. “Gelombang berikutnya,” kata Savander sambil memperhatikan sekitar Baltic lewat jendela, adalah Mobile Net. Pertanyaannya adalah apakah kita dapat menangkap keduanya dengan satu langkah.
1. Apakah strategi Nokia Corp. yang berfokus pada pengembangan produk teknologi tinggi yaitu Mobile Net dapat dijalankan dan dipasarkan secara bersamaan dengan Mobile Phone?
2. Akankah dengan strategi yang dilakukan oleh Nokia Corp. dalam pengembangan produknya yaitu Mobile Net dapat membuat Nokia Corp. memenangkan persaingan?


C. Solusi Dan Implementasi
Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan menentukan ketepatan aktivitas perusahaan yang dapat menyokong kinerja perusahaan, seperti inovasi produk, budaya kerja dan pelaksanaan pekerjaan yang baik. Strategi bersaing bertujuan menegakkan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri. Tiga pilihan strategi bersaing yang bisa dijalankan perusahaan adalah :
1. Keunggulan biaya
2. Diferensiasi
3. Fokus (Porter, 1994)
Dilatar belakangi dengan kejadian yang hampir membuat Nokia bangkrut pada sembilan tahun lalu karena kegagalan software Internet global terdahulu yang disebut WAP, investor Nokia (Telcos Eropa) yang memiliki hutang sebesar $125 milyar yang diakibatkan karena membayar lisensi 3 G, dan pasar Eropa untuk generasi handset yang saat ini hampir jenuh. Nokia memilih menjalankan strategi bersaing dengan fokus pada produk yang berteknologi tinggi, yaitu diantaranya dengan memproduksi Mobile Web (wireless web) dan Mobile Phone dengan berbagai feauture yang akan tetap menjadi pasar inti bagi Nokia meskipun dalam handset, Nokia menghadapi pesaing dari Jepang yang bermodal besar.
Nokia telah berhasil mewujudkan faktor-faktor keberhasilan inovasi, diantaranya adalah budaya inoavitif diperusahaannya yang dibarengi dengan seleksi strategi inovasi terbaik dan mengembangkan pembuatan produk baru yang efektif yang didasari komitmen sumberdaya manusia dalam memajukan perusahaan dengan memiliki tim-tim penelitian, rancangan dan teknik bertaraf internasional. Tim manajemen Nokia yang kuat telah melalui beberapa krisis tanpa cedera.
Dengan visinya “voice goes mobile” Nokia telah meninggalkan para pesaingnya seperti Motorola dan Ericcson, karena perusahaan-perusahaan teknik tersebut memandang mobile phone selama ini sebagai alat usaha yang membosankan dan mahal. Margin operasi handset Nokia adalah 20% dibandingkan dengan 5% untuk Motorola dan –30% untuk Ericcson. Nokia membuat hampir sepertiga mobile phone yang dijual, dan menikmati perekonomian skala besar.
Nokia memiliki hubungan global dengan semua perusahaan telepon besar. Dalam bisnisnya sekarang ini, Nokia secara global lebih banyak mengandalkan pada dukungan dan layanan kelas dunia kepada penyedia jaringan, distribusi, re-seller dan konsumen.

D. Rekomendasi
Dari kasus Nokia diatas hal yang bisa dilakukan Nokia dalam memenangkan persaingan dan membuat perusahaan mendapatkan profit yang maksimal adalah :
1. Nokia harus terus menjalankan strategi fokus produk dengan teknologi tinggi, serta inovasi tiada henti serta mengikuti keinginan pasar agar perusahaan menjadi pemimpin pasar pada industrinya.
2. Strategi fokus teknologi tinggi dibarengi dengan fokus pada produk yang memiliki keunggulan kompetitif. Nokia harus merestrukturisasi bisnisnya kedalam beberapa group, misalnya : mobile phones, multimedia dan networks. Indikator yang bisa dijadikan pertimbangan suatu produk akan diteruskan atau dihapuskan produksinya misalnya adalah seberapa besar produk tersebut menguasai pangsa pasar dikelasnya. Untuk produk yang tidak menjadi tiga besar menguasai pangsa pasar, produk tersebut sebaiknya dipertimbangkan kembali keberadaannya.