Pada tahun 1992, Campbell sebagai perusahaan sup menyusun gizi makanan menjanjikan pengobatan yang disebut Intelligent Quisine (IQ). IQ populer sebagai produk yang mengandung lemak rendah, yang dapat memecahkan masalah: makanan utama yang menyediakan kadar lemak tinggi, gula darah dan tekanan darah. Campbell didukung dengan klaim pengobatan dengan uji klinik dari delapan universitas. Satu penghargaan telah diraih dan sebesar $US 55 juta Campbell menginvestasikan uangnya untuk IQ. Setelah perusaahaan menjual 41 jenis makanan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam serta makanan ringan pada sebuah test pasar di Ohio, Campbell diramalkan akan meraih penjualan $200 juta setiap tahun
Tetapi setelah 15 bulan di Ohio, Campbell terhentak pada akhir maret, menyerah pada masalah – masalah luar dan dalam perusahaan. IQ sangat mahal atau kekurangan variasi. Pada akhirnya, penjualan dirasa sangat jauh melenceng dari yang diharapkan.
Perusahaan lain melanjutkan ”makanan berguna” yaitu makanan dan makanan ringan dengan keuntungan kesehatan Kellog CO membelanjakan $75 juta untuk membuka sebuah laboratorium ”makanan berguna” untuk melahirkan produk baru. ConAgra Inc, dan Nestle SA juga mengembangkan “Nutraceuticals”
Diakhir 1994, Campbell telah mengembangkan daftar makan malam yang kaya serat dengan mempertimbangkan kelezatan makanan, dan mulai menjalankan uji klinis pada delapan universitas. 560 subjek yang menikmati makanan dalam waktu 10 minggu, 73% kolesterol dalam darah mereka turun, 75% tekanan darah mereka turun dan 62% gula darah mereka turun. Tidak ada pencoba yang mengalami efek samping yang menyertai uji klinis. Dengan berjalan baiknya uji klinis, Campbell membuka pasar, menyiapkan test pasar sepanjang tahun. Bagian pemasaran Campbell dan konsultan mulai memberikan nama “Intellegent Quisine”. dan di desain dengan tampilan sehat kotak biru untuk makanan seperti: roti panggang perancis (French toast) dengan saus, New England Clam Chowder (sup kental) dan sirloin beef tips (steak iga sapi).
Dua tahun kemudian, januari 1997, IQ telah siap melangkah ke Ohio dengan pawai. “ memperkenalkan yang pertama dan hanya satu makanan yang menyediakan program secara klinis untuk membantu mengurangi tingginya kolesterol, tekanan darah dan gula darah”. IQ satu minggu berharga $80 dan direncanakan dalam 10 minggu menjadi $700, harga yang sangat tinggi. Campbell juga menyediakan komunitas medis untuk bantuan penjualan. Perusahaan menemukan apa yang disebut “Implied endorsement” (dukungan kepercayaan) rumah sakit – rumah sakit, organisasi pengawasan kesehatan dan penjamin asuransi, yang berasal dari ribuan anggota pada direct mailings.
Dua bulan kemudian, penjualan di Ohio terlihat buruk. Kurang lebih 2500 orang yang memesan rata-rata dalam 6 minggu jauh dari target sebesar 40,000 pemesan. Disisi lain, diketemukan bahwa program makanan IQ membosankan.
Pada juli 1997, naik-turun menyelimuti Campbel. Mr. johnson melepaskan posisinya sebagai kepala eksekutif, dan digantikan oleh Mr. Morrison yang memberikan masukan rencana spesifik: untuk fokus pada kunci merek dan ekspansi keluar.
Dengan ketiadaan anggaran proyek, Campbell menghentikan promosi IQ, Akhirnya, Campbell membuat rencana untuk menjual IQ, dengan mematok harga yang bervariasi dari $15 juta sampai yang terkecil $3 juta.
PERUMUSAN MASALAH
Perusahaan Chambell pada awalnya telah melakukan terobosan baru dengan memproduksi fungsional food yaitu IQ (Intelligent Quisine). IQ ini merupakan suatu produk makanan bergizi yang berfungsi untuk pengobatan yang dapat mengatasi penyakit yang bisa disebut pembunuh nomor satu orang Amerika yaitu tekanan darah tinggi dan penyebab kematian ke tujuh terbesar di Amerika yaitu diabetes. Hal ini merupakan salah satu kelebihan dari perusahaan Chambel yang mampu menciptakan suatu terapi pengobatan melalui makanan. Produk IQ tersebut pada awalnya banyak diminati oleh konsumen Amerika karena telah merasakan kemanjuran dari produk tersebut. Tetapi perusahaan Chambell melakukan suatu kesalahan yaitu mengabaikan bagaimana karakteristik konsumen Amerika yang menginginkan suatu produk yang efektif. Karena kesalahan tersebut perusahaan Chambell mengalami penurunan jumlah konsumen.Sampai akhirnya perusahaan ini mengalami kebangkrutan. Yang pada akhirnya memutuskan untuk menjual IQ pada perusahaan-perusahaan lain yaitu di Bristol-Myer Squibb Co. Dan Mosanto Co.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan permasalahan ada pada bagaimana perusahaan Chambell dapat mengatasi penurunan penjualan yang disebabkan produk unggulannya yang dianggap membosankan dan harganya mahal?
ANALISIS MASALAH
Untuk menganalisis permasalahan yang terjadi di perusahaan Chambell dapat digunakan analisis SWOT, untuk mengetahui bagaimana kelemahan, kekuatan, kesempatan, dan ancaman-nya untuk perusahaan tersebut.
Kelemahan produk IQ:
1. produknya kurang inovatif dan dianggap membosankan oleh konsumen.
2. harga produk mahal
3. produk kurang efisien.
Kelebihan produk IQ:
1. manjur dan tidak ada efek sampingnya.
2. berhasil dalam membuat diferensiasi produk makanan yang sekaligus sebagai obat.
3. didukung oleh banyak penelitian
Ancaman pada produk IQ:
1. munculnya perusahaan-perusahaan lain yang ingin membuat functional foods
Kesempatan pada produk IQ:
1. dapat lebih bervariatif dalam menciptakan produk-produk baru.
2. menciptakan produk yang efisien
Dari analisis SWOT diatas maka, perusahaan dapat melakukan strategi penetapan harga dan menciptakan produk baru. Strategi penetapan harga dengan tujuan; mendapatkan posisi pasar ( penggunaan harga rendah untuk mendapatkan penjualan.), mencapai kinerja keuangan ( harga dipilih untuk membantu pencapaian tujuan keuangan yaitu kontribusi laba, karena harga yang terlalu tinggi tidak diterima oleh pembeli.), penentuan posisi produk ( harga digunakan untuk meningkatkan citra produk, mempromosikan kegunaan produk, menciptakan kesadaran.), merangsang permintaan (harga digunakan untuk mendorong para penjual untuk mencoba sebuah produk ketika periode penjualan sedang lesu, mempengaruhi persaingan), untuk mempengaruhi para pesaing.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
1. menetapkan tujuan
2. menganalisis situasi
3. memilih strategi
4. menentukan harga dan kebijaksanaan khusus.
Maka perlu dianalisis penetapan harga dengan mempertimbangkan permintaan, biaya persaingan, dan kekuatan-kekuatan hukum dan etis.
Perusahaan Chambell perlu adanya penciptaan produk baru lagi yang dinilai tingkat keefisien dan keefektifannya.
Langkah-langkah perencanaan produk baru yaitu
1. Pengembangan budaya dan strategi inovasi
Komunikasi yang terbuka pada organisasi, dan tingkat keterlibatan serta minat karyawan yang tinggi merupakan karakteristik pada budaya inovasi. Bentuk budaya inovasi dapat dilihat pada pernyataan misi perusahaan, pesan iklan, presentasi oleh top executives, dan studi kasus bisnis yang dipublikasikan.
Strategi inovasi dirumuskan dengan menggunakan kemampuan keuangan perusahaan, tehnologi yang relevan, dan peluang pasar, yang kemudian disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Merumuskan dan mengkomunikasikan strategi inovasi pada produk baru merupakan salah satu dari kinerja superior produk baru.
2. Membangun proses pengembangan yang efektif
Studi menemukan bahwa memiliki kualitas tinggi pada proses produk baru merupakan hal terpenting dari kinerjanya. Mengembangkan produk baru yang sukses membutuhkan perencanaan yang sistematik untuk mengkoordinasikan banyak keputusan, aktivitas, dan fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mengubah ide produk baru menjadi produk komersial yang sukses.
3. Tanggung jawab pada perencanaan produk baru
Pengembangan produk baru melibatkan berbagai fungsi bisnis yang berbeda, seperti pemasaran, keuangan, operasi, dan R&D, sehingga interaksi dan koordinasi antar fungsi merupakan hal yang penting.
Kesimpulan :
1. Perusahaan mengalami penurunan penjualan penjualan karena produk dianggap tidak efisien dan dianggap terlalu mahal.
2. Perusahaan kurang memperhatikan karakteristik konsumen
3. Perusahaan mulai menghentikan promosi karena keterbatasan biaya
Saran :
1. Perlu adanya penciptaan produk baru yang lebih efisien dan penurunan harga.
2. Seharusnya perusahaan perlu mengadakan penelitian benar-benar pada konsumen sehingga kemauan konsumen tercapai.
3. Keterbatasan biaya yang terjadi di perusahaan bukan berarti harus menghentikan promosi karena promosi adalah salah satu cara mengkomunikasikan produk pada konsumen.
4. Penggunaan strategi penetapan harga dan perencanaan produk baru tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada perusahaan Chambell.