Rotating X-Steel Pointer

Minggu, 08 Agustus 2010

The Ethics of Profit Manipulation : A Dialectic of Control Analysis

Norman B. Macintosh

INTRODUCTION
Setelah membaca artikel ini, pemahaman saya mengenai artikel ini adalah bagaimana praktik perataan laba (income smoothing), dimana merupakan bagian dari earnings management yang menimbulkan masalah etika, karena praktik earnings management dinilai bersifat ambigu secara etis. Praktik earnings management merupakan salah satu isu yang sangat penting dan berhubungan dengan etika dalam profesi akuntansi dan menjadi salah satu sebab timbulnya kecurigaan terhadap integritas akuntan dan manajer perusahaan.
Manajer mungkin dapat mempengaruhi nilai pasar saham perusahaan melalui earnings management, misalnya dengan membuat perataan laba (income smoothing) dan pertumbuhan laba sepanjang waktu. Perataan laba merupakan cara yang paling populer dan sering dilakukan. Di sisi lain, laba bisa jadi tidak dimaksudkan untuk tujuan memperoleh bonus. Untuk mengurangi volatilitas laba bersih, manajemen lebih menyukai meratakan (smooth) rasio-rasio hutangnya. Perusahaan juga mungkin meratakan laba bersihnya untuk pelaporan eksternal dengan maksud sebagai penyampaian informasi internal perusahaan kepada pasar dalam meramalkan pertumbuhan laba jangka panjang perusahaan, yang dapat menurunkan cost of capital perusahaan.
Artikel ini juga membahas mengenai perspektif etika yang dapat dicapai dan bahkan pendekatan konvensional etika seperti teori keagenan dan manajerialisme yang menganut suatu asumsi atomistik mengenai etika yang tampaknya mengarah pada emotivisme tanpa adanya cara rasional untuk menentukan klaim etis untuk bersaing terhadap keadilan, kebebasan dan kelangsungan hidup untuk dapat membuat penilaian mengenai moralitas perataan laba. Hal ini terkait dengan bagian integral yang melekat, dialektika dasar yang menimbulkan kontradiksi di perusahaan mega-nasional, dimana terjadi pada karyawan kantor pusat (level eksekutif dan pihak manajemen) untuk mengalokasikan tingkat keuntungan dari komponen usaha di seluruh dunia serta berbagai kekuatan lokal dari keuntungan produksi pertanggungjawaban sosial. Dialektika perspektif pengendalian dipilih secara terus-menerus karena dapat memberikan keuntungan berarti dalam pendekatan yang berfokus pada satu struktur dimensi yang berguna bagi perusahaan.

BATASAN MASALAH

Penelitian ini menguji pentingnya problem etika profesi terhadap perataan laba akuntansi (income smoothing) yang merupakan bagian dari praktik earning management dan bagaimana mega-nasional hampir menguasai dunia saat ini dimana memotivasi para manajer dengan budaya kapitalismenya untuk menunjukkan kinerja laba yang terlepas dari persepsi etika profesi.
Sebuah fakta membuktikan bagaimana para manajer dalam hal komponen bisnis dan organisasi besar untuk melakukan praktik manipulasi laba pada ”The International Telephone and Telegraph Company” ITT di bawah kepemimpinan Geneen's Harold.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan skala etika, mengenai perspektif etika terhadap pengaruh akuntansi sosialisasi perusahaan pada tingkat pertimbangan etis dari para akuntan profesional, serta perspektif etis untuk menyelidiki moralitas yang berlaku mengenai earning management.
Kelangkaan etika dalam akuntansi menjadi sorotan utama, dimana teori agensi (agency theory) digunakan untuk menganalisis etika manajer dengan perilaku altruistik. Dalam teori agensi yang disebut prinsipal adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Dalam manajemen keuangan, tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Untuk itu maka manajer yang diangkat oleh pemegang saham harus bertindak untuk kepentingan pemegang saham, tetapi ternyata sering ada konflik antara manajemen dan pemegang saham. Manajemen perusahaan mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain. Agency problem akan terjadi bila proporsi kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari 100% sehingga manajer cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan dirinya dan sudah tidak berdasar memaksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan.
Manajemen tidak menanggung resiko atas kesalahan dalam pengambilan keputusan, resiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemegang saham (principal). Oleh karena itu manajemen cenderung melakukan pengeluaran yang bersifat konsumtif dan tidak produktif untuk kepentingan pribadinya, seperti peningkatan gaji dan status. Penyebab lain konflik antara manajer dengan pemegang saham adalah keputusan pendanaan. Para pemegang saham hanya peduli terhadap resiko sistematik dari saham perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik.

PEMBAHASAN
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional tentang nilai, ajaran dan pandangan-pandangan moral. Moralitas adalah sebuah ajaran, sedangkan etika adalah sebuah ilmu (ilmu tentang moralitas). Jadi etika merupakan salah satu elemen penting. Sifat penilaian moral adalah terkait dengan etika dan diikuti oleh argumen moral mengenai keuntungan manipulasi laba yang ditujukan untuk mengevaluasi potensi keuntungan dari pendekatan perspektif etika.
Etika umumnya terkait dengan phylosophy. Kata filosofi berasal dari Yunani Kuno yaitu filia (cinta) dan sophia (kebijaksanaan). Kebijaksanaan berarti pemahaman mengenai kebenaran pertama seperti kebajikan, adil, dan baik. Sebagai filsafat, etika bertanya tentang yang harus atau tidak boleh dilakukan, tentang yang baik dan yang buruk untuk dilakukan. Plato dan Aristoteles merupakan penulis Yunani kuno yang dihormati dan phyllosophers yang bersangkutan dengan ketiga cabang filosofi yang dijelaskan di atas. Etika, cita-cita, dan aplikasi pengetahuan berasal dari filosofi yang bertujuan untuk membimbing menuju tindakan yang tepat dalam menghadapi situasi etis tertentu.
Nilai moral sebagai nilai paling tinggi adalah berkaitan dengan tanggung jawab, berkaitan tuntutan hati nurani, mewajibkan secara mutlak, serta perlu diterapkan pada nilai-nilai secara umum. Moralitas hanya bisa dipahami dan ditafsirkan sebagai bagian dari pengaturan sosial yang lebih luas di mana ia terjadi. Moralitas merupakan bagian di setiap kegiatan di cerita ini.
Kasus dalam situasi yang membuat Norman melakukan kegiatan praktik manipulasi laba adalah niat pribadi, kondisi sosial yang memungkinkan serta personality history. Dimana mengedepankan beberapa tujuan khusus (kontribusinya terhadap penerimaan yang lancar) dan beberapa faktor khusus dalam konteks sosial (background dalam kehidupan pendidikan kampusnya). Apa yang dilakukan Norman merupakan aksi manipulasi profit, baik itu apa yang terjadi selanjutnya serta penghakiman atas konsekuensi perbuatannya tergantung dari sejarah pengaturan social di mana ia melakukannya.


CONCLUSION AND THE DIALECTIC OF CONTROL

Akuntansi manajemen timbul karena akibat adanya kebutuhan akan informasi akuntansi yang dapat membantu manajemen dalam memimpin suatu perusahaan yang semakin besar dan semakin kompleks. Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi yang mana dengan informasi ini manajemen dapat mengambil keputusan-keputusan dalam hal memimpin serta mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Seorang manajer harus dapat menjabarkan teori manajemen dan teori-teori lainnya dalam bentuk angka-angka yang nyata, sehingga manajemen dapat menganalisa dan menginterprestasikan angka-angka tersebut dalam rangka pengambilan keputusan. Dalam rangka pengambilan keputusan manajemen harus mempertimbangkan tindakan-tindakan alternatif. Oleh karena itu akuntan manajemen harus menyediakan data-data yang cukup lengkap tentang perhitungan masing-masing altematif, dan yang akan dipilih tentunya altematif yang memberikan keuntungan lebih besar bagi perusahaan.
Dalam hal ini sistem akuntansi manajemen juga berpengaruh kepada moral, tindakan, dan interaksi para manajer. Sistem akuntasi manajemen memberikan pengaruh yang mendalam di produksi dan reproduksi nilai-nilai etika yang melibatkan hubungan antara kekuatan dan kekuasaan yang menyususn kode-kode perintah dan kewenangan sebagai sumber utama.
Kontrol dialektika berhubungan erat dengan dengan kontradiksi dasar struktural sistem sosial. Moral dan perilaku akuntan menjadi isu akademik dan diperlukan penyelesaian. Pemikiran tersebut menjadi permasalahan dalam ilmu ekonomi, berdasarkan prinsip keadilan, bertahan dan kebebasan. Sebuah fakta membuktikan bagaimana para manajer dalam hal komponen bisnis dan organisasi besar untuk melakukan praktik manipulasi laba pada ”The International Telephone and Telegraph Company” ITT di bawah kepemimpinan Geneen's Harold.
Penelitian akuntansi pada negara miskin dan negara kapitalis, diharapkan dapat memberikan gambaran kekuatan atas sumber daya yang mereka miliki untuk menentukan kelangsungan hidup perusahan (going concern). Nilai dari sebuah informasi dalam proses pengambilan keputusan adalah sangat berharga, karena hanya dengan informasi yang baik dan benar seorang manajer dapat mengambil keputusan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan pada masa yang akan datang. Pada umumnya pengambilan keputusan akan lebih baik jika didasarkan atas analisa dan penilaian yang cermat dari pada keputusan yang hanya didasarkan atas instuisi. Terima Kasih…