Rotating X-Steel Pointer

Sabtu, 17 Juli 2010

Dasar Statistika

Statistika sendiri adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

Statistika adalah pengetahuan yang memungkinkan kita untuk menghitung tingkat peluang ini dengan eksak.

Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.
Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah. Mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna.
Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian hipotesis. Melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.

Data statistik adalah keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal yang bisa berbentuk kategori (misalnya rusak, baik, cerah, berhasil) atau bilangan. Data yang berkategori disebut sebagai data kualitatif dan data bilangan disebut data kuantitatif.

Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan didalam statistika (berdasarkan cara menyusunnya), yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam riset statistik.

1. Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif (misalnya: jenis kelamin, agama, warna kulit).

2. Skala ordinal selain membedakan juga menunjukkan tingkatan (misalnya: pendidikan, tingkat kepuasan).

3. Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius).

4. Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak.

Pengumpulan data secara kualitatif tidak membutuhkan sampel yang besar atau banyak, tapi data tersebut harus benar-benar mewakili populasi yang akan diteliti dan harus benar-benar dikaji sangat dalam. Data kualitatif biasanya diambil lewat wawancara dan observasi. Seperti halnya bola salju yang jatuh dari atas gunung, demikian pula dalam pengembilan data kualitatif, harus benar-benar membentuk bola-bola salju yang tambah lama tambah besar dan akan berhenti bila sudah mencapai titik finish, berhenti bila sudah tidak ada yang bisa digali lagi.

Berdasarkan cara perolehannya, data kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit dan data kontinu / kontinum. Data yang diperoleh dari hasil menghitung termasuk dalam data diskrit (jumlah anak, dll), sedangkan data yang didapat dari hasil mengukur termasuk dalam data kontinu (tinggi badan, berat badan, dll).