Rotating X-Steel Pointer

Sabtu, 17 April 2010

SAHAM

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.

Sejarah
Perusahaan pertama yang mengeluarkan saham diperkirakan adalah Stora Kopparberg pada abad 13.

Jenis
Jenis
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock), saham preferen (preferred stock), saham harta (treasury stock), dan saham kelas ganda (dual class stock). Saham preferen biasanya disebut saham campuran karenan memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek. Struktur kelas ganda memiliki beberapa kelas saham (contohnya, Kelas A, Kelas B, Kelas C) masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri. Saham harta adalah saham yang telah dibeli balik dari masyarakat. Berikut adalah karakteristik dari saham biasa dan saham preferen:

Karakteristik
Saham Preferen Memiliki karakteristik:
• Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
• Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
• dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
• Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.
Saham Biasa Memiliki karakteristik:
• Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris.
• Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru.
• Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja.

Aplikasi
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) bisa diperjualbelikan secara over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:
1. Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
2. Mendapatkan deviden.
Penawaran Saham Perusahaan kepada Masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah listing dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan Right Issue.
Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt (ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Pada saat krisis moneter pada tahun 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai di bawah 400. Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value. Dalam periode 2002-2006, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor.
Untuk bisa menilai apakah sebuah saham bernilai mahal atau murah, biasanya digunakan rasio perhitungan seperti Earning-per-Share (EPS), Price-to-Earning Ratio (PER), Price-to-Book Value (PBV) dan lain-lain. Untuk berinvestasi di saham, disarankan untuk melakukan teknik valuasi terlebih dahulu dan uang yang hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham, agar risiko bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli (Jeremy J. Siegel, James P. O'Shaughnessy) menyarankan agar berinvestasi di dalam saham dilakukan dalam jangka panjang. Mereka menyarankan rentang waktu antara 10-20 tahun untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan dalam berinvestadi di dalam saham.
Martin Whitman, Third Avenue Value Fund, in Third Avenue Funds Letters to Our Shareholders, Q4, 2004.

Pemegang saham
Pemegang saham (bahasa Inggris: shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka
Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal seperti pemilihan papan direktur, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan, hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan. Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima apa pun bila suatu perusahaan yang dilikuidasi setelah kebangkrutan (bila perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar kreditornya, maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat memiliki harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan direstrukturisasi.

Bursa efek
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek atau saham perusahaan serta obligasi pemerintah. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi. Perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor yang, seperti halnya dalam setiap pasar bebas, mempengaruhi harga saham (lihat penilaian saham).
Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah pasar saham. Tidak ada keharusan untuk menerbitkan saham melalui bursa saham itu sendiri dan saham juga tidak mesti diperdagangkan di bursa tersebut: hal semacam ini dinamakan "off exchange".
Penawaran pertama dari saham kepada investor dinamakan pasar perdana atau pasar primer dan perdagangan selanjutnya disebut pasar kedua (sekunder).
Syarat listing (pencatatan saham)
Perusahaan harus memenuhi syarat sebuah bursa saham agar saham mereka dapat dilist dan diperdagangkan di sana. Contohnya, agar dapat dicatat dalam NYSE (Bursa Saham New York), sebuah perusahaan mesti telah menerbitkan setidaknya 1 juta saham seharga US$100 juta dan mesti telah mendapatkan lebih dari US$10 juta dalam tiga tahun terakhir.

Pasar saham
Pasar saham adalah pasar untuk perdagangan saham perusahaan yang dipegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi saham, perdagangan dan prakiraan indeks saham.

Pasar internasional
Ada beberapa pasar saham di ekonomi maju, dengan pasar terbesar berada di Amerika Serikat, Cina, Jepang dan Eropa.

Indeks saham
Artikel utama: Indeks pasar saham
Pergerakan harga di pasar atau bagian dari pasar ditangkap dalam indeks harga yang disebut Indeks pasar saham, yang diantaranya, Indeks Standard and Poor's, Indeks Waktu Finansial. Indeks seperti di atas biasanya diukur dari kapitalisasi pasar.

Strategi
Ada dua jenis perdagangan yang melibatkan uang atau saham yang sebenarnya tidak dimiliki penjualan pendek dan pembelian batas.

Penjualan pendek
Dalam penjualan pendek (short selling), seseorang menjual saham yang mereka tidak miliki sendiri, berharap harga akan jatuh. Mereka pada akhirnya harus membeli kembali saham tersebut. Keluar dari posisi pendek dengan membeli kembali saham disebut "covering a short". Mudahnya, seseorang meminjam saham milik orang lain untuk dijual pada harga pasar. Kemudian orang tersebut berharap agar harga saham tersebut turun agar dapat dibeli kembali dengan harga lebih murah untuk dikembalikan kepada pemiliknya (dalam bentuk saham)dan mengantongi keuntungannya (selisih harga jual dan harga beli).
Pembelian batas
Dalam pembelian batas, seseorang meminjam uang untuk membeli saham dan berharap saham tersebut dapat naik harganya. Banyak negara industri mempunyai aturan yang mengharuskan kalau peminjaman berdasarkan kolateral dari saham lain, peminjaman ini harus dalam persentasi tertentu dari harga saham lain tersebut. Aturan lain termasuk pelarangan "freeriding" (penungangan gratis); yaitu, menaruh pesan untuk membeli saham tanpa membayar terlebih dahulu, dan kemudian menjualnya dan menggunakan keuntungan untuk membayar harga pembelian sebelumnya.
Insider trading adalah sebutan bagi perdagangan saham atau sekuritas (contohnya obligasi) perusahaan oleh orang-orang dalam perusahaan tersebut. Dalam beberapa yurisdiksi, insider trading bisa dilakukan dan sah menurut hukum, namun istilah ini umumnya merujuk kepada kegiatan ilegal di lingkungan pasar finansial untuk mencari keuntungan yang biasanya dilakukan dengan cara memanfanfaatkan informasi internal, misalnya rencana-rencana atau keputusan-keputusan perusahaan yang belum dipublikasikan.

Analisa Penilaian Saham
Dalam menentukan suatu saham yang akan dibeli pada dasarnya harus dinilai terlebih agar terhindar dari kaidah spekulasi dan menghindari kerugian yang tidak diharapkan. Harga saham di pasar modal berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dari fluktuasi harga itu terdapat peluang untuk memperoleh keuntungan (capital gain) dan peluang menderita kerugian. Pada dasarnya terdapat beberapa teknika analisa diantara analisa fundamental, analisa teknikal dan analisa psikologi pasar.

Analisa Fundamental.
Analisa fundamental pada dasarnya fokus pada analisa kondisi makro, kondisi industri dan kondisi fundamental perusahaan.
• Analisa Makro adalah analisa terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang berlaku maupun kondisi perekonomian secara makro. Hal-hal yang dianalisa antara lain pendapatan perkapita (GDP), money supply, tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan kondisi geopolitik.
• Analisa Industrial adalah analisa untuk mengetahui kondisi dari suatu industri apakah berada pada tahap awal, pertumbuhan, maturity atau decline (penurunan) dan bagaimana dampaknya bagi keuntungan perusahaan. Analisa industri dilakukan melalui dua tahap pendekatan : (1).Industrial Life Cycle Model terdiri dari tahap pertumbuhan, ekpansi, maturity dan decline (penurunan). (2). Profit Life Cycle Model terdiri dari perumbuhan pendapatan, profit margin negative (ekpansi), profit margin dan total earning meningkat (maturity) terakhir penjualan dan prifit margin cenderung datar sehingga earning menurun (decline).
• Analisa Fundamental, Perusahaan (Micro) adalah analisa untuk mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan, baik analisis produk perusahaan dan pemasarannya, analisis pertumbuhan earning dan kinerja manajemen.

Analisa Teknikal.
Analisa tehnical dalam menilai harga saham lebih menitik beratkan pembentukkan harga saham oleh perubahan penawaran dan permintaan tanpa melihat sebabnya. Asal-usul analisa yang dipergunakan saat ini berawal dari Dow Theory yang disusun medio 1900 oleh Charles Dow.
Kelebihan analisa tehnikal adalah analisa ini relative cepat dan mudah, tidak perlu terlibat dalam angka-angka keuangan yang rumit dan memberikan sinyal kapan saat yang tepat untuk melakukan investasi. Strategi dalam bertransaksi saham dengan menggunakan analisa tehnical antara lain :
Contrary-Opinion adalah dengan melakukan transaksi berlawanan dengan investor lain karena menggangap investor lain kurang cakap.
Smart Money adalah melakukan transakasi sejalan dengan investor lain karena menggangap investor lain lebih cakap.

Tehnik Analisa Harga dan Volume :
1. Perhatikan volume transaksi karena sangat penting artinya dalam transaksi.
2. Adanya harga pembuka (open), tertinggi (high), terendah (low) dan penutupan (close).
3. Adanya level dukungan yang disebut support level dan resistance level. Support level adalah level dukungan bawah dimana investor mengharapkan adanya kenaikkan permintaan yang besar dengan kenaikkan harga yang signifikan. Resistan level adalah level dukungan atas dimana investor mengharapkan adanya kenaikkkan penawaran yang besar dengan kenaikkan harga yang signifikan.
4. Dow Theory dimana harga bergerak dengan arah tertentu (trend) dimana terdapat 3 arah trend, yaitu trend jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
5. Grafik atau chart adalah bentuk diagram dari open, high, low dan close prices yang bertujuan untuk mengindentifikasi pola-pola yang terjadi dan kemungkinan akan berulang di masa depan. Chart terdiri dari beberapa bentuk, antara lain candle chart, bar chart dan Point-and-figure chart.
6. Adanya indicator-indikator tehnical yang merupakan perhitungan matematis yang diterapkan pada harga saham atau volume perdagangan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pergerakkan harga ke depan. Indikator-indikator tehnical antara lain : MA (Moving Avarage), MACD (Moving Average Convergen Divergen), Parabolic SAR, Relative Strengh Index (RSI), Stochastic Oscalator, dll.
7. Psikologi Pasar.

Pendekatan Dalam Memilih Saham
Ada dua jenis pendekatan yang paling sering digunakan dalam memilih saham oleh para analis :
1. Top Down Approach dimana pendekatan ini menitik beratkan pada kondisi ekonomi makro dan menganalisa sector-sektro industri mana saja yang terpengaruh atau tidak oleh kondisi makro ekonomi. Langkah selanjutnya melakukan analisa lanjutan terhadap sector-sektor industri mana yang memiliki kinerja yang baik dan baru kemudian memilih saham perusahaan mana yang memiliki kinerja terbaik dalam sector tersebut.
2. Bottom Up Approach dimana pendekatan ini memulai analisa dari saham-saham perusahaan mana yang memiliki kinerja yang baik, kemudian mengelompokkan menurut sektor industrinya lalu dianalisa sector industri mana yang berkinerja paling baik dan kemudian memperbandingkan pengaruh kondisi makro terhadap sector industri tersebut sehingga sector industri yang dipilih akan benar-benar mewakili saham mana yang pantas untuk diinvestasikan.