Rotating X-Steel Pointer

Selasa, 02 Februari 2010

MODUL SPSS

Bab 1 Pendahuluan

SPSS (Statistical Package for the Social Science) pada awalnya merupakan program komputer statistik untuk ilmu-ilmu sosial- dibuat pertama kali oleh tiga mahasiswa Stanford University yaitu Norman H. Nie; C Hadlai Hull dan Dale H Bent pada tahun 1968- yang dijalankan dengan komputer mainframe. Pada tahun 1984 versi PC SPSS muncul dengan nama SPSS/PC+ dan pada tahun 1992 mengeluarkan SPSS versi Windows. Seiring dengan perkembangan pelayanan jenis user –untuk proses produksi, riset ilmu sains dan lainnya- SPSS telah berkembang tidak hanya Statistical Package for the Social Science tetapi telah menjadi Statistical Product and Service Solution.


SPSS statistik berisi :

  • Descriptive Statistics: Crosstabulations, Frequencies, Descriptives, Explore, Descriptive Ration statistics

  • Bivariate Statistics: Means, t-test, ANOVA, Correlation - bivariate, partial, dan distance- non-parametric test

  • Prediction for numerical outcomes: linear regression

  • Prediction for indentifying group: factor analysis, two-step cluster analysis; K-mean cluster analysis, hierarchical cluster analysis, discriminat


Semua proses perhitungan denga menggunakan SPSS mengikuti alur ditunjukkan Bagan 1. Data yang akan digunakan untuk perhitungan dimasukkan (inputing) melalui menu DATA EDITOR yang secara otomotis muncul di layar monitor sesaat program SPSS dijalankan. Setelah data dimasukkan, proses pengolahan data juga melalui DATA EDITOR dan hasilnya ditampilkan dalam layar VIEWER. Hasil perhitungan tersebut dapat berupa teks, tabel maupun grafik.



Mempersiapkan Data

Statistik merupakan ilmu yang berkaitan dengan kegiatan pengoleksian, pengorganisasian, presentasi, analisis, dan interpretasi data numerik (kuantitatif) untuk membantu pembuatan keputusan lebih efektif (Douglas 2005). Pada hakekatnya, statistik dibagi menjadi dua yaitu: statistik deskriptif dan statistik inferensi. Statistik deskriptif adalah statistik yang berkiatan dengan metode mengorganisasikan, perangkuman dan presentasi data ke dalam suatu bentuk yang informatif. Sedangkan inferensi terkait dengan kegitan pembuatan keputusan, estimasi, prediksi atau generalisasi tentang populasi berdasarkan perhitungan sampel. Data harus dipersiapkan terlebih dahulu mengenai format, jenis dan aturan-aturan tertentu. Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat bervariasi. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel kuantitatif dan variabel kualitatif. Contoh variabel kuantitatif adalah suku bunga, pendapatan, penjualan dan lain-lain. Contoh variabel kualitatif adalah agama, warna kulit, asal kelahiran. Kadang-kadang kita sering bisa mengkuantifikasikan variabel kualitatif. Statistik terkait dengan variabel kuantitatif. Variabel kuantitatif dibagi menjadi dua macam yaitu diskrit (menunjuk angka tertentu) dan kontinyu (menunjuk rentang yang jumlah angkanya tak terhingga). Terdapat 4 tingkatan data, yaitu

  • Nominal: data diklasifikasikan ke dalam kategori dan tidak dapat disusu dalam urutan tertentu. Sebagai contoh: varibel jenis kelamin: pria=1; wanita=2. Pemberian nilai tersebut terserah individu.

  • Ordinal: data disusun ke dalam urutan tetapi perbedaan nilai data tidak dapat ditentukan atau tidak memiliki arti. Contoh pembuatan ranking untuk minuman soft drink yang disukai.

  • Interval: data disusun dalam interval tertentu dan tidak terdapat nilai nol

  • Rasio


Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memasukkan data meliputi

Struktur Data: Baris atau kolom

Format data: Bebas atau Tertentu

Missing Value: Data yang hilang atau tidak lengkap


Memulai SPSS

Untuk memulai SPSS dapat dilakukan melalui program files yang ada di windows (SPSS harus sudah terinstall terlebih dahulu)


Pada windows klik Start All programs SPSS for Windows SPSS

Anda akan mendapatkan tampilan sebagai berikut:


Keterangan

Run the tutorial: Digunakan untuk menampilkan fasilitas help dalam bentuk tutorial demo tentang bagaimana menjalankan SPSS.

Type in data: digunakan untuk memasukkan data baru yang akan diolah kedalam SPSS.

Run an existing query: Digunakan untuk membuka file database query kedalam SPSS.

Open an existing data source: Digunakan untuk membuka file data spss yang sudah ada.


Spss menyediakan beberapa fasilitas yaitu

Data Editor. Window ini terbuka secara otomatis ketika program SPSS dijalankan dan berfungsi untuk input data ke SPSS. Membersihkan data editor: klik File, New, Data, Membuka File (ekstensi .sav): klik File, Open, Data

Viewer. Window ini merupakan media tampilan proses yang dilakukan SPSS. Dapat disimpan melalui perintah Save SPSS Output (ekstensi .lst). Untuk membuka file output: klik File, Open, SPSS output

Syntax Editor. untuk menuliskan susunan perintah/program--teks editor Dapat disimpan lewat perintah Save SPSS Syntax pada menu file. Untuk membuka file syntax (ekstensi .sps): klik File, Open, Syntax

Script Editor: digunakan untuk melakukan berbagai pengerjaan SPSS secara otomatis, seperti membuka dan menutup file, mengekspor grafik menyesuaikan bentuk output.


Menangani File Data

Untuk memasukkan data baru kedalam SPSS klik Type in data

Atau anda dapat melalu file menu dengan mengklik file new data


anda akan mendapatkan tampilan sebagai berikut:


untuk mengisi judul, klik pada variable view, untuk mengentri data klik pada data view

Latihan:

Entrikan Data ini kedalam SPSS

No

Nama

Sex

Jurusan

SPSS

Word

Excel

Access

1

RAHMAT ALI MASYHAR W

pria

Man

70

58

80

69

2

AHMAD FAISAL

pria

Akt

90

71

95

85

3

HERLY WINARTI

wanita

EP

85

87

80

84

4

NURSITA TRIYANTI P.

wanita

Man

85

85

80

83

5

ANGGA PRADITYA

wanita

Akt

85

30

80

65

6

ANISA ROMADANIATI

wanita

Man

65

50

95

70

7

ANITA WIDYASARI

wanita

Akt

80

85

80

82

8

ARIF SETIAWAN WARTOYO

pria

Man

85

62

80

76

9

ARIS RISMOKO

pria

Akt

75

59

75

70

10

ARIS SUSILO

pria

Man

80

87

95

87

11

ARKKA HARYOPUTRO

pria

Man

80

60

75

72

12

ARNI FERIYANAA

wanita

Man

90

75

90

85

13

BERTHA TENNISIA

wanita

Man

80

65

65

60

14

CHRISTIAN ELEAZAR S.

wanita

Man

75

80

65

73

15

FAJAR DWI ISWANTO

pria

Akt

80

52

85

72

16

FARIDA UMI ISTIANAH

wanita

Akt

85

70

75

77

17

MANGASI E.P.S.

pria

Akt

85

60

80

75

18

METHANIA YOGI D.

pria

EP

65

25

80

57

19

MUFTI ZAENUROHMAN

pria

EP

65

40

80

62

20

MUHAMAD IRFANI

pria

EP

80

45

80

68


Petunjuk: Klik variabel View


Entrikan judul sebagai berikut:

No

Nama

Sex

Jurusan

SPSS

Word

Excel

Access


Isikan nama variabel dan format (type, label, missing value dan format kolom). Type untuk menentukan type variabel, jumlah angka dibelakang koma, lebar variabel. Labels untuk menentukan label variabel dan harga dari label tersebut. Missing Value untuk mementukan harga-harga dari suatu variabel yang akan dideklarasikan sebagai missing value. Format Colums untuk menentukan jenis perataannya.


Frekuensi Data Nominal

Frekwensi untuk data nominal dilakukan untuk : 1) mengetahui besarnya frekwensi data, 2) membuat tampilan grafik.


Bab 2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah instumen penelitian benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Untuk memperoleh validitas kuesioner, usaha dititikberatkan pada pencapaian validitas isi. Validitas tersebut menunjukkan sejauh mana perbedaan yang diperoleh dengan instrumen pengukuran merefleksikan perbedaan sesungguhnya pada responden yang diteliti. Telnik uji validitas yang sering digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis.

Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsistensi terhadap instrumen-instrumen yang mengukur konsep. Reliabilitas merupakan syarat untuk tercapainya validitas suatu kuesioner dengan tujuan tertentu. Untuk menguji reliabilitas digunakan Cronbach Alpha.


Contoh Soal

PT Econet merupakan perusahaan yang bergerak dibindang industri internet. Perusahaan ini memiliki 40 karyawan. Untuk meningkatkan Etos kerja SDM yang dilihat dari kepuasan kerja karyawannyanya PT Econet melakukan riset kepada karyawannya. Riset dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 40 karyawannya yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan. Adapun item pertanyaan yang diteliti meliputi Aspek Kepemimpinan (KP 1, KP 2 dan KP 3), Komitment Perusahaan terhadap karyawannya (KO 1, KO 2 dan KO3) dan Kepuasan Kerja (KK1 dan KK2) masing masing menggunakan skala likert 1-5 (1 sangat tidak setuju dan 5 sangat setuju). Adapun data yang terkumpul setelah dilakukan penelitian adalah sebagai berikut:


KP1

KP2

KP3

KO1

KO2

KO3

KK1

KK2

4

4

4

4

3

3

3

3

4

3

2

4

3

2

3

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

3

3

4

3

4

4

4

4

3

5

5

5

4

4

5

4

4

4

5

4

1

2

4

3

3

3

3

3

4

4

4

4

3

3

3

4

3

5

4

3

3

4

4

3

3

4

4

5

4

4

4

4

2

2

2

4

3

4

4

3

2

4

3

3

3

3

3

2

2

3

2

4

3

3

3

4

2

4

4

4

3

2

2

4

1

3

4

4

4

2

2

3

1

1

4

4

3

3

4

4

2

2

4

4

3

3

3

4

2

2

4

3

4

3

3

3

3

4

4

3

4

3

3

3

3

4

3

4

3

3

4

4

2

4

4

4

4

3

3

3

3

2

3

4

4

3

3

3

3

3

3

4

4

3

4

4

3

3

3

4

3

3

3

4

3

4

3

4

4

4

4

3

3

4

3

3

3

3

4

4

2

4

4

3

3

4

4

2

3

5

4

4

3

2

2

3

3

3

4

4

4

4

3

4

2

2

4

3

4

3

4

4

3

4

4

4

4

4

4

3

3

3

3

3

3

3

4

4

4

4

3

3

3

3

4

4

2

2

4

3

3

4

3

4

4

4

4

4

3

3

3

3

3

4

3

4

4

3

2

2

3

3

3

3

4

4

4

3

2

2

2

2

2

2

2

2

1

2

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3

4

3

3

3

1

1

Diminta, sebelum data dianalisis, lakukan uji validitas dan reliabilitas


Pengolahan Data

Uji Validitas dengan Confirmatory Factor Analysis.

Entrikan data yang ada dalam SPSS


lalu klik Analysis klik Data Reduction klik Factor …


hingga muncul tampilan sebagai berikut


klik Descriptives…

Pastikan bahwa initial solution dipilih lalu klik continue


Klik extraction


klik number of factors lalu isikan 3 (jumlah variabel = 3) lalu klik continue


klik rotation


pilih Varimax lalu klik continue

klik option


pilih Suppress absolute values less than lalu isikan .40 klik continue lalu klik OK.

Anda akan menjumpai tampilan output faktor analisis sebagai berikut


Output Factor Analysis



Hasil dari uji validitas dengan faktor analisis bisa dilihat pada output rotated component matrix (output ini muncul kalau memilih rotasi). Dari output tersebut kitas bisa melihat bahwa setiap item pertanyaan (KP1 s/d KK2) terekstrak secara sempurna kedalam 3 faktor (3 variabel). Kalau dirangkum hasil uji validitas sebagai berikut:


Instrumen

Faktor 1

Faktor 2

Faktor 3

Keterangan

KP1



0,716

Valid

KP2



0,665

Valid

KP3



0,734

Valid

KO1

0,682



Valid

KO2

0,893



Valid

KO3

0,691



Valid

KK1


0,903


Valid

KK2


0,821


Valid


Bagaimana seandainya output rotated component matrix tidak menunjukkan extraksi yang sempurna?

Jawab: Kalau muncul seperti itu, ulangi faktor analisis dengan menghilangkan indikator yang memiliki nilai ganda di dua tempat, lakukan trial and error untuk mendapatkan hasil yang terekstrak sempurna.



Uji Reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha

Teknik ini lazim digunakan untuk mengukur kekonsistenan dari item-item pertanyaan variabel.

Soal: Dengan menggunakan data latihan uji validitas, lakukan uji reliabilitas untuk masing masing variabel


Adapun langkahnya adalah sebagai berikut

Klik Analyze klik Scale klik Reliability Analysis



anda akan menjumpai tampilan sebagai berikut



masukkan variabel kp1, kp2 dan kp3 seperti berikut ini



klik Statistics…lalu pilih scale if item deleted dan klik continue kemudian klik OK



anda akan menjumpai hasil output sebagai berikut



****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)


Item-total Statistics


Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item

Deleted Deleted Correlation Deleted


KP1 7.0250 .9481 .2896 .5409

KP2 6.9750 .9994 .3778 .3900

KP3 7.2000 .9846 .3851 .3776




Reliability Coefficients


N of Cases = 40.0 N of Items = 3


Alpha = .5356



Hasil output uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha 0,5356. nilai ini sudah mencukupi syarat uji reliabilitas. Namun kalau kita melihat pada kolom Alpha if Item Deleted, pada baris KP1 menunjukkan nilai 0, 5409 yang lebih besar dari nilai alpha variabel. Dengan menghilangkan KP1 kita akan mendapatkan nilai cronbach alpha yang lebih besar. Sehingga uji reliabilitas dilakukan ulang dengan menghilangkan item KP1 sehingga akan menghasilkan output sebagai berikut



****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)



Item-total Statistics


Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item

Deleted Deleted Correlation Deleted


KP2 3.4000 .3487 .3707 .

KP3 3.6250 .3429 .3707 .




Reliability Coefficients


N of Cases = 40.0 N of Items = 2


Alpha = .5409



Selanjutnya uji reliabilitas dilakukan untuk variabel KO1 sehingga menghasilkan output sebagai berikut



****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******



R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)



Item-total Statistics


Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item

Deleted Deleted Correlation Deleted


KO1 6.7750 1.6660 .5119 .6156

KO2 6.6750 1.1994 .7284 .2993

KO3 6.7000 1.8051 .3480 .8068




Reliability Coefficients


N of Cases = 40.0 N of Items = 3


Alpha = .6996



Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha 0,6996 meskipun demikian nilai Alpha if item Deleted untuk K03 sebesar 0,8068 yang jauh lebih besar dibandingkan nilai cronbach alpha yang ada sehingga dilakukan pengujian ulang dengan menghilangkan item KO3. hasilnya adalah sebagai berikut



****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******


R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)



Item-total Statistics


Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item

Deleted Deleted Correlation Deleted


KO1 3.4000 .6051 .6814 .

KO2 3.3000 .4718 .6814 .




Reliability Coefficients


N of Cases = 40.0 N of Items = 2


Alpha = .8068



Pengujian terakhir dilakukan untuk variabel KK dengan langkah yang sama, sehingga akan menghasilkan output sebagai berikut



****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******


R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)



Item-total Statistics


Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item

Deleted Deleted Correlation Deleted


KK1 3.2250 1.0506 .6519 .

KK2 2.6250 .8045 .6519 .




Reliability Coefficients


N of Cases = 40.0 N of Items = 2


Alpha = .7851



Karena hanya dua item, maka alpha if item deleted tidak muncul. Nilai Cronbach Alpha sebesar 0,7851 berarti variabel KK sudah lolos uji reliabilitas


Latihan 1

Lakukan uji validitas dan reliabilitas untuk data dibawah ini. Buat uraian hasil dari olah data anda.



Latihan 2 (Tugas Kelompok)

Lakukan uji validitas dan reliabilitas untuk data dibawah ini. Buat uraian hasil dari olah data anda.



dst….



Latihan 3 (Tugas Kelompok)

Lakukan uji validitas dan reliabilitas untuk data dibawah ini. Buat uraian hasil dari olah data anda.




Keterangan



Bab 3 Uji Data

Uji data pada prinsipnya bertujuan untuk memastikan bahwa berbagai metode analisis bisa digunakan pada data tertentu sehingga hasil dari analisis data dapat diinterprestasikan dengan tepat. Pengabaian Uji Data bisa berakibat biasnya kesimpulan yang diambil atau bahkan metode analisis tertentu tidak dapat diproses. Misalnya apabila data ternyata memiliki banyak mising value (data yang hilang atau tidak ada isinya). Jika data tersebut dipaksa untuk diproses, output yang dihasilkan bisa sangat berbeda jika data tidak ada yang hilang (missing). Pada jenis data tertentu yang banyak mengandung missing value, proses analsisi data bahkan tidak bisa dilakukan

Kendala yang dihadapi pada saat melakukan Uji Data adalah banyaknya waktu dan tenaga yang terbuang untuk melakukan proses Uji Data, yang dianggap sebagai pemborosan. Sementara disisi yang lain, jika data ternyata tidak layak untuk diproses maka akan menghasilkan interprestasi yang meragukan. Uji Data lebih banyak dilakukan dalam Analisis Multivariate. Uji data bisa dilakukan dengan empat cara (Santosa 2002)

  • Pengujian dengan menggunakan Grafik, seperti untuk menguji bentuk kenormalan distribusi data, menguji sebaran dua variabel untuk korelasi dan sebagainya

  • Pengujian adanya Missing Data, yakni menguji aakah data yang tidak lengkap atau ada data yang hilang akan mempengaruhi data secara keseluruhan

  • Pengujian adanya Outlier (data yang sangat ekstrim), yang mungkin keberadaan data outlier akan menggangu keseluruhan data

  • Pengujian terhadap beberapa asumsi seperti Uji Normalitas Data, Uji Linieritas dan sebagainya.


  1. Analysis Missing Value dan Perlakuannya

Missing data atau missing value adalah informasi yang tidak tersedia untuk sebuah subyek. Dalam SPSS, missing data adalah adanya sel-sel yang kosong pada satu atau beberapa variabel. Bisa terjadi karena informasi tersebut tidak tersedia atau terjadi karena kesalahan pada saat entri data. Missing data pada dasarnya tidak bermasala bagi keseluruhan data apabila jumlahnya sedikit, namun lain halnya kalau jumlahnya cukup besar. Jika terjadi kasus tersebut, maka sebaiknya dilakukan pengujian apakah data yang mengandung banyak missing tersebut masih layak diproses lebih lanjut ataukah tidak.



Contoh

Berikut ini ada data mengenai identitas responden

Nama

Jenis Kelamin

Umur

Pendidikan

Canang Kori A

1

19

2

Dentino

1

21

2

Dewi Amalia R

2

21

2

Dwi Retnosari

2

21

2

Fahnida Nadya H

2


2

Fransiska Ilmi P

2

21

2

Novia Tri Kusumawati

2

21

1

Ika Novita Sari

2

22

2

Irwan Trinugroho

1

22

2

Lidda Priska


17

2

Nurul Istikomah

2

21

2

Tika Rumiatun

2

21


Adi Susetyo

1

18

3

Agus Kurniawan

1

18

3

Ahmad Arifudin

1

18

2

Anggia Theodora

2



Dian Widyaningrum

2

21

2

Ardanto JW

1

22

1

Ari Yulianto

1

22

1

Arko Mulawan

1

19

1

Desi K urniasari *


19

1

Dina Fitri Astuti

2

19

2

Endah Kurniasari

2

19

2

Fauzi Mukminanto

1

19

2

Hartoto Heru P

1


1

Hasan

1

21

1

Hendri Prabowo

1

21

1

Herdi Firman

1

21

1

Ian Sarjito



1

Intan Septima N

2

21

1

Keterangan: Jenis Kelamin (1 pria, 2 wanita), Pendidikan (1 S1, 2 D3, 3 Non Reguler)


Dari kasus tersebut, akan dilihat

  1. Apakah missing value yang terjadi bersifat acak atau tidak?

  2. Terkait dengan permasalahan pertama, bagaimanakah seharusnya perlakuan terhadap data yang mengandung missing value tersebut


Langkah Pengerjaan

Tahapan dalam Missing Value

  1. Menguji Keacakan Missing Value

Langkah ini dilakukan untuk menguji sifat acak dari data yang ada. Seharusnya missing value yang ada bersifat random dan tidak ada pola tertentu




  1. Uji Outlier

Data outlier adalah data yang secara nyata berbeda dengan data-data yang lain. Sebagai contoh, dari 100 berat badan mahasiswa fakultas ekonomi ternyata ada data dengan berat badan 115 kg. data tersebut jelas bersifat ekstrim dibanding rata rata berat badan mahasiswa fakultas ekonomi misalnya 65 kg. data 115 kg inilah yang disebut dengan data outlier. Data outlier terjadi karena beberapa sebab

    1. Kesalahan dalam pemasukan data.

    2. Kesalahan pada pengambilan sampel.

    3. Memang ada data-data ekstrim yang tidak bisa dihindarkan keberadaannya. Terkait dengan contoh diatas memang ada mahasiswa yang benar benar memiliki berat badan 115 kg


Contoh

Berikut ini adalah data nilai mahasiswa untuk beberapa mata kuliah

No

Nama

Aplikom 1

Manajemen

Statistik

1

CHERRY SUPRAPTI

88

90

75

2

ERY WIHARTO

90

95

80

3

NANUNG PRASETYO

72

75

47

4

R IRWAN ARIO TEDJO

60

70

5

5

ADI DWI ANGGORO

60

70

25

6

AHMAD APRIANTO

60

75

30

7

AMBAR RUBYANTO

95

95

95

8

ANDY MURDIYATMOKO

60

70

20

9

ANITA KUSUMANINGTYAS

88

90

75

10

ANNA KRISTIANTI

77

80

65

11

AYU SARI PURNAMAWATI

76

80

60

12

AYUN EKAYANTI RAHAYU

60

75

35

13

BUDI CHRISTIANTO

70

70

45

14

DANI HNDRAWAN

90

95

80

15

DANI KURNIAWAN

75

75

55

16

DANU PRIHATMONO

70

65

0

17

DEWI PUSPITASARI

77

80

65

18

DEWI WIDIYASTUTI

77

80

65

19

DOBI SUSANTO

75

75

55

20

DUANTO ASTO SUDRAJAT

76

80

60

21

EKO SETYO WIDODO

88

90

72

22

EKO SUPRIANTO

60

75

15

23

ELFIRA AGUSTINA

88

90

73

24

JONI BUDIANTO

60

70

47

25

KRISTANTO YOSO SAPUTRO

70

70

45

26

LATIFAH BAROROH

76

80

60

27

LISA INDRIASTUTI

77

80

65

28

M. HAFID FAHRUDIN

87

90

75

29

MARIANA PUSPARINI

75

75

55

30

MUHAMMAD SIGIT PURWANSYAH

88

90

72

31

NENNY PRIMASARI

75

75

54

32

PUJI ASTUTI

77

80

60

33

RETNO WIDIANINGSIH

75

75

55

34

RIANA FEBRIANTI

72

75

47

35

SARWOTO

95

95

95

36

SEPNIKA ENGGAR WATI

72

75

47

37

SISMIYANTO

90

95

85

38

SITI NUR UTAMI

60

75

30

39

SRI RAHAYU

71

70

45

40

SUCI ASTUTI

77

80

60


Dari data tersebut lakukan pengujian outlier


Langkah Pengerjaan

Uji terhadap keberadaan outlier bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu membuat nilai z (standardisasi data) dan menampilkan grafik data. Penggunaan teknik pertama lebih mudah karena kita bisa mendeteksi langsung outlier dari data yang ada

Adapun langkahnya adalah sebagai berikut

Entrikan data tersebut ke SPSS


Klik Analyze klik Descriptive Statistics klik Descriptives…


anda akan menjumpai tampilan sebagai berikut



masukan aplikom 1, manajemen dan statistik ke variable(s)

pilih save standardized value as variables

lalu klik OK

output yang muncul dilayar adalah


klik pada data SPSS anda, anda akan mendapatkan nilai z untuk setiap variabel



Deteksi outlier

Jika sebuah data oulier maka nilai z yang didapatkan lebih besar dari angka +2,5 atau lebih kecil dari angka -2,5


  1. Uji Normalitas

Tujuan dari Uji Normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal.


Contoh Soal:

lakukan pengujian normalitas untuk data keuangan dibawah ini

Abnormal Return

Umur

Std Deviasi

Jenis Perusahaan

0.18

5

0.03135

0

0.051

9

0.17571

0

1.246

7

0.04024

1

0.356

10

0.02975

0

0.006

8

0.11593

1

0.035

18

0.02628

0

1.194

10

0.04346

0

0.963

11

0.03989

0

1.658

10

0.10055

1

0.806

10

0.07428

0

0.194

27

0.0155

0

0.512

27

0.03579

0

1.044

4

0.01345

0

2.018

10

0.23183

0

0.154

31

0.0077

1

0.974

8

0.2892

0

0.198

11

0.12158

1

-0.075

45

0.56379

1

0.678

11

0.03985

0

0.334

9

0.04599

0

0.168

44

0.00254

1

0.037

7

0.03808

0

1.031

6

0.03407

1

0.116

31

0.01396

1

-0.04

13

0.05113

0

0.565

24

0.0321

0

0.199

5

0.00413

0

0.929

9

0.18085

0

0.603

5

0.03499

0

0.025

29

0.01572

1

1.649

9

0.20754

0

0.219

10

0.02049

0

-0.091

5

0.00008

0

0.063

20

0.02235

0

-0.176

10

0.02184

0

0.122

2

0.0002

1

-0.059

11

0.02794

0

1.773

8

0.06263

0

0.049

32

0.01155

0

0.254

11

0.01924

1

0.347

9

0.00574

1

0.158

8

0.05978

0

1.241

11

0.01677

0

0.726

13

0.06854

0

0.146

6

0.05189

0

1.616

6

0.07577

0

1.962

4

0.23264

0

-0.014

7

0.11912

0

0.3

6

0.00029

0

0.967

25

0.13879

0

Jenis Perusahaan: 1 Perusahaan Keuangan, 0 Perusahaan non keuangan


Langkah pengerjaan

Uji normalitas bisa dilaukan dengna grafik dan melihat besaran Kolmogorov Smirnov. Adapun langkahnya sebagai berikut:


Klik menu Analyze klik Descriptive Statistics, lalu pilih Explore



sehingga akan nampak dilayar


masukkan variabel aplikom1, manajeme dan statisti pada kolom Dependent Lisk

Pada bagian bawah klik Plots…. hingga tampak di layar



pilih normality plots with test

lalu non aktifkan pilihan Stem-and-leaf pada kolom descriptive

lalu pilih none pada kolom boxplots

abaikan semua bagian lain dan tekan tombol continue untuk kembali ke manu utam explore lalu klik OK


output Uji Normalitas


Kriteria Pengujian

Apabila angka Signifikansi (Sig.) >0,05 maka data berdistribusi Normal

Apbila angka Signifikansi <0,05>


Dari output uji normalitas dapat dilihat, untuk kolmogorov-smirnov baik variabel umur maupun abnormal return perusahaan semua tidak berdistribusi normal karena memiliki nilai signifikansi mendekati nol


Penanganan Data Tidak Normal

Jika sebuah variabel mempunyai sebaran data yang tidak normal perlakuan yang dimungkinkan agar data menjadi normal adalah

  • Menambah jumlah data. Seperti kasus tersebut bisa dicari lagi data sekitar 20 atau 30 data baru untuk menambah ke 50 data. Kemudian dengan jumlah data yang baru dilakukan pengujian sekali lagi

  • Menghilangkan data yang dianggap penyebab tidak normalnya data. Pengurangan data perlu dipertimbangkan karena bisa mengaburkan tujuan penelitian karena hilangnya data yang seharusnya ada

  • Melakukan tranformasi data, misal mengubah data ke logaritma atau kebentu natural (LN) atau bentuk yang lain, kemudian lakukan pengujian ulang

  • Data diterima apa adanya, memang dianggap tidak normal dan tidak perlu dilakukan treatment tertentu. Untuk itu analisis yang dipilih harus diperhatikan. Bisa dilakukan analisis non parametrik


Contoh

Dari data abnormal return diatas lakukan treatment untuk menormalkan data


Langkah Pengerjaan

Treatment yang dipilih adalah melakukan tranformasi Logaritma terhadap data yang ada.


Pilih menu Tranform lalu klik Compute


anda akan menjumpai tampilan sebagai berikut



isi target variable dengan nama lgabnr

lalu ketikkan Numeric Expression rumus lg10(abnretur)

lalu klik OK

anda akan menjumpai tampilan



lgabnor merupakan hasil transformasi data dari variabel abnormal return perusahaan. Nilai -.74 merupakan hasil dari log .18

lakukan pengujian ulang normalitas

klik analyze lalu klik Explore



masukkan variabel lgabnor dan umur kedalam kolom dependent list lalu klik OK

anda akan menjumpat tampilan output sebagai berikut



Analisis

Dari uji normalitas, variabel log abnormal return menunjukkan nilai 0,171 sehingga data tersebut berdistribusi normal


  1. Uji Homoskedastisitas

Uji homokeskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup (data kategori) mempunyai varians yang sama diantara group tersebut. Jika varians sama maka dikatakan ada homokedastisitas sedangkan jika varians tidak sama maka terjadi heteroskedastisitas. heteroskedastisitas tidak boleh terjadi. Alat untuk menguji homoskedastisitas dibagi dua yaitu dengan alat analisis levene test atau dengan analisis residual yang berupa grafik. Cara yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan levene test


Dengan menggunakan data uji normalitas, lakukan uji homoskedastisitas


Langkah Pengerjaan

Klik Analyze pilih menu Descriptive Statistics lalu pilih Explore,


anda akan menjumpai tampilan sebagai berikut



masukkan variabel abnormal return dan standar deviasi kedalam dependent list dan masukkan jenis perusahaan kedalam factor list

klik Plots…


non aktifkan Stem-and-leaf

kemudian pilih power estimation

klik continue lalu klik OK, anda akan mendapatkan output sebagai berikut



kriteria pengujian

Jika Probabilitas (SIG) > 0,05, maka terjadi homokesdastisitas

Jika Probabilitas (SIG) <>


Pada hasil pengujian levene test berbasis mean, didapatkan nilai sign. Sebesar 0,371 dan 0,159 yang lebih besar dari 0,05 yang berarti terjadi homokesdastisitas. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel abnormal return dan sdandard deviasi telah lolos uji homokesdastisitas.


Kalau terjadi Heteroskedastisitas apa yang harus dilakukan?

Lakukan transformasi data menjadi bentuk logaritma atau natural lalau lakukan pengujian dengan levene test sekali lagi




Bab 4 Analisis Regresi

Analisis regresi telah lama dikembangkan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik antara dua atau lebih variabel. Teknik analisis yang mencoba menjelaskan bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih khususnya hubungan atara variabel-variabel yang mengandung sebab akibat disebut analisis regresi. Prosedur ini didasarkan atas distribusi bersama variabel-variabelnya. Dalam riset keperilakuan, analisis regresi lebih ditujukan untuk memprediksi hubungan antar variabel sementara dalam riset keuangan, analisis regresi ditujukan untuk melakukan estimasi. Perbedaan cara analisis ini sangat tergantung pada rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian. Analisis regresi yang paling sering digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan regresi berganda dengan menggunakan teknik ordinary least square (OLS)


Contoh:

Perusahaan CBES merupakan perusahaan yang bergerak dibingan usaha mebel. Perusahaan ini memiliki 50 karyawan. Suatu saat perusahaan ingin meneliti mengenai faktor faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Faktor yang diteliti meliputi gaji, insentif, fasilitas dan tunjangan kerja yang diberikan kepada karyawan.

Berikut adalah data hasil penelitian pada perusahaan CBES

No

prestasi

gaji

insentif

fasilitas

tunjangan

1

2.5

2.67

4.33

2.33

2

2

2.7

4.33

3

1.67

1

3

2.7

4.67

2

2.67

1.5

4

3.2

5

2

3.33

1.5

5

4.2

3.33

4

2.33

1

6

3.3

4

2.67

2.33

3

7

4.8

4.67

5

1.67

3

8

4.6

5

2

2.33

1.5

9

2.9

4.67

4

2.67

1.5

10

1.9

3

4.33

3

2.5

11

1.5

2

2.67

2.67

2.5

12

3.5

3.33

4

2

3.5

13

4.6

4.33

4

1

2

14

3.2

2

4.67

1.67

1.5

15

3.1

2.33

3.67

2

1

16

1.3

1.33

3.33

1.67

1.5

17

3.5

3.33

4

2.67

2.5

18

4.6

4.33

3

2.33

2

19

3.2

2

2

1.67

1.5

20

3.1

2.33

4

2

3

21

4

4.33

3

4

1.5

22

4.3

4.33

4

4.67

2

23

1.8

1.67

4.67

3

3

24

1.7

3

5

4

1.5

25

4.7

4.33

3.33

4.67

2

26

4.1

4.33

3.67

4

3.5

27

4.3

4.33

4.33

4.67

2

28

1.8

1.67

4.33

3

1.5

29

1.6

3

3

4

1.5

30

4.6

4.33

3.33

4.67

3.5

31

1.8

4.33

1.67

2.33

2

32

2.5

4

3

4.67

2

33

4.3

5

2.67

2.67

3

34

1.6

4.33

2

4

2

35

2.7

4.33

2

3

2

36

3.7

4.67

2.33

2

2

37

2.8

5

2

4.67

1.5

38

3.5

3.67

1.33

3.67

3.5

39

3

3.33

1.33

4

3.5

40

3.7

4.67

1.33

3

3.5

41

2

4

1

1

2

42

1

4.33

1.67

3

1.5

43

2.9

4.33

1.33

3.67

1.5

44

2.6

1

2.33

2.67

2.5

45

2.7

1

1

3.67

2

46

2.2

4

1

1

2

47

1.1

4.33

1

3

2

48

2.9

4.33

1

3.67

3.5

49

2.6

1

1.33

2.67

3.5

50

2.7

1

1.33

3.67

2

Diminta, lakukan analisis regresi untuk menguji pengaruh gaji, insentif, fasilitas dan tunjangan kerja terhadap prestasi kerja karyawan.


Langkah Pengerjaan

Entrikan data penelitian kedalam SPSS


klik Analyze lalu klik Regression klik Linear….


masukkan variabel prestasi kedalam kolom Dependent

masukkan variabel gaji, insentif, fasilitas dan tunjangan kedalam kolom Independent

klik statistics..


pilih Descriptives untuk menampilkan diskripsi data lalu klik continue

klik options…


masukkan nilai probability 0.05 (standar yang umum digunakan)

untuk derajat keyakinan 90% masukkan angka 0.1

untuk derajat keyakinan 95 % masukkan angka 0.05

untuk derajat keyakinan 99% masukkan angka 0.01


klik continue lalu klik OK

anda akan mendapatkan tampilan output sebagai berikut

  1. Output Diskriptive Data

Output ini digunakan untuk menganalisis diskripsi data misalnya rata rata data, standar deviasi dsb. Hasil dari output diskripsi menunjukkan bahwa variabel prestasi memiliki rata rata 2,9920 dan standar deviasi sebesar 1.04897. Output gaji memiliki rata rata 3,5324 dan standar deviasi 1,23959, dst..


  1. Output Model Summary


Output model summary menunjukkan nilai koefisien determinasi regresi (R2). Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variabel-variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 menunjukkan bahwa hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.

Hasil analisis menunjukkan nilai R2 sebesar 0,302 yang berarti hanya sekitar 30,2% variabel prestasi kerja yang bisa dijelaskan oleh variabel tunjangan, gaji, insentif dan fasilitas kerja.


  1. Output ANOVA


Hasil pengujian F test dari output ANOVA menunjukkan bagaimana pengaruh variabel tunjangan, gaji, insentif dan fasilitas secara bersama sama terhadap variabel prestasi kerja. Nilai F test sebesar 4,876 dan nilai Sig. sebesar 0.002 menunjukkan pengaruh yang signifikan yang berarti ada pengaruh posifit (Standar 0.050)


  1. Output Coefficient

Nilai output koefisien menunjukkan hasil uji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent secara partial. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel gaji, insentif dan tunjangan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja, sementara variabel fasilitas tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja.


Latihan

Perusahaan AdiJaya Meneliti mengenai faktor faktor yang mempengaruhi minat membeli konsumen. Adapun faktor yang mempengaruhi minat membeli adalah persepsi kualitas dan persepsi pengorbanan. Dari hasil penelitian didapatkan data sebagai berikut:

Ket: pk=persepsi kualitas, pp=persepsi pengorbanan dan mb=minat membeli konsumen


Diminta: Lakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas dan persepsi pengorbanan terhadap minat membeli konsumen.



Bab 5 T-Test, Anova dan Manova




Bab 6 SPSS Non Parametrik

Statistik Non Parametrik digunakan untuk melengkapi Metode Statistik Parametrik agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih metode statistik yang akan digunakan untuk kegiatan inferensi. Hal ini disebabkan ada data-data dengan ciri tertentu yang tidak bisa memenuhi asumsi-asumsi pada penggunaan metode parametrik

Beberapa metode statistik parametrik mensyaratkan asumsi-asumsi (Santosa 2004)

  1. Sampel (data) yang diambil dari populasi yang mempunyai distribusi normal.

  2. Pada uji t dan uji F untuk dua sampel atau lebih, kedua sampel diambil dari dua populasi yang mempunyai varians sama.

  3. Variabel (data) yang diuji haruslah data betipe interval atau rasio, yang tingkatannya lebih tinggi dari data tipe nominal dan ordinal.

  4. Jumlah (sampel) data sangat kecil, sedangkan distribusi data populasinya tidak diketahui kenormalannya.

Untuk data yang tidak memnuhi salah satu asumsi tersebut, maka disarankan menggunakan prosedur statistik non parametrik. Karena bisa digunakan dengan asumsi yang minimal sekalipun untuk memproses data, maka kesimpulan yang diambil dengan prosedur Non Parametrik akan lebih lemah dibandingkan jika menggunakan Prosedur Parametrik.

Karena sifatnya yang lemah, maka jika data masih memenuhi asumsi parametrik, seharusnya digunakan prosedur parametrik untuk mengolah data. Jika ada asumsi yang tidak terpenuhi namun masih bisa dilakukan transformasi data maka gunakanlah prosedur parametrik misalnya

  • Untuk data yang tidak berdistribusi normal atau varians tidak sama, bisa dilakukan tranformasi data ke bentuk logaitmik, akar dan sebagainya lalu dilakukan pengujian normalitas dan varians sekali lagi

  • Jika jumlah data terlalu sedikit, bisa diusakan penambahan data sehingga memenuhi prosedur parametrik (sekitar 30 data atau lebih), sejauh penambahan data masih memungkinkan untuk dilakukan kecuali jika memang tidak ada jalan lain baru digunakan prosedur non parametrik.