The Securities and Exchange Commission mengatakan bahwa dari akhir tahun 1997 sampai 2000, Xerox menggunakan sebuah variasi yang disebut “accounting actions” dan “accounting opportunities” untuk mengatasi ekspektasi wall Street dan samaran untuk para investor. Kegiatan ini, banyak yang melanggar secara umum dari prinsip akuntansi (GAAP), mempercepat perusahaan untuk mengakui pendapatan lebih dari $ 3 billion dan menambahkan pendapatan pajak sekitar $1.5 billion. Hutang perusahaan mencapai US $ 17 milyar dan selama 6 tahun berturut-turut Xerox selalu menderita kerugian. Yang paling menyedihkan, unit Xerox yang berada di Mexico pada saat itu sedang di investigasi oleh Securities and Exchange Commission.
Jurnal melaporkan hasil audit ditemukan masalah akuntansi pada tahun 2001. Melihat beratnya kondisi Xerox saat itu, banyak orang terkejut dengan penunjukkan Anne Mulcahy sebagai CEO. Saat itu, pasar saham bereaksi negatif, saham Xerox langsung jatuh 15 persen. Mungkin pasar tahu kalau Anne Mulcahy memang tidak dipersiapkan untuk menduduki jabatan itu.
Kejujuran dan Kepercayaan
Untuk memenangkan perang tersebut, langkah awal yang diambil Anne Mulcahy dan tim adalah dengan memperkuat likuiditas perusahaan. Memotong capital expenditur sebesar 50 persen; mengurangi sales, general dan administration expenses sebesar sepertiga dari total expenses; memotong hutang hampir setengahnya. Tetapi pada waktu yang bersamaan, Anne Mulcahy tidak menyentuh sepeser pun anggaran biaya Research and Development (R &D). Anne Mulcahy telah memutuskan untuk memperkuat core business dengan lebih fokus terhadap inovasi. Bagi Anne Mulcahy, dalam kondisi terburuk seperti apapun, investasi (dalam inovasi) harus tetap dilaksanakan.
90 hari pertama, Anne Mulcahy melakukan perjalanan untuk mengunjungi berbagai kantor cabang. Selama waktu itu, ia hanya mendengarkan dan mendengarkan setiap orang tentang apa yang salah dengan perusahaannya. Kejujuran dan kepercayaan adalah modal dalam melakukan komunikasi efektive, terutama dalam kondisi krisis. ”Pada kondisi krisis, anda harus menginformasikan kepada karyawan perusahaan tentang kondisi sebenarnya yang anda ketahui dan mereka harus tahu bahwa anda mempunyai strategi untuk menghadapi kondisi tersebut. Yang paling penting, anda harus menjelaskan, apa yang dapat mereka lakukan”.
Dengan kondisi yang kondusif, Anne Mulcahy dapat dengan mudah mereduksi tenaga kerja di Xerox dari 96.000 orang menjadi 60.000 orang pada tahun 2000. Bahkan, Anne Mulcahy turut membantu mencarikan pekerjaan bagi 70 % bagi tenaga kerja Xerox yang terkena program pemutusan hubungan kerja.
Proses Transformasi
Anne Mulcahy telah menempatkan tenaga kerja sebagai mitra strategis perusahaan. Perspektif karyawan telah dirubah, dari sekedar alat produksi yang harus tunduk dalam teori ekonomi, disimbolkan dalam angka-angka penentu produktivitas suatu line produksi atau digambarkan sebagai angka-angka dalam laporan keuangan seperti halnya alat produksi lainnya, menjadi sederajat dengan para pengambil kebijaksanaan dalam perusahaan. Melalui pendapatnya (hasil berpikir kreatif-nya), pekerja telah ikut menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai objective yang telah ditetapkan .
Tahap yang paling krusial sebenarnya adalah tahap membangun organisasi yang kuat, fleksibel, adaptif dan kompetitif. Organisasi yang kuat, karena Anne Mulcahy telah membuat karyawan merasa telah dilibatkan dalam menyelesaikan krisis. Karyawan telah diberi peran dan dihargai untuk berkontribusi terhadap perusahaan.