Control
Pengendalian merupakan proses penetapan standar, dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja tidak sesuai dengan rencana.
Pengendalian manajemen pada dasarnya terdiri dari empat buah elemen, yaitu:
1. Detektor, yaitu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi dalam suatu proses
2. Assesor, yaitu alat untuk menentukan ketepatan
3. Efektor, yaitu alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari assesor.
4. Jaringan komunikasi, yaitu alat untuk mengirim informasi antara detektor dan assesor
System
Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan berulang-ulang
Sistem dibedakan menjadi dua yaitu sistem formal dan sistem informal. Sistem formal merupakan sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas dimana sistem formal memperje1as struktur, kebijakan dan prosedur yang harus diikuti oleh anggota organisasi. Sedangkan sistem informal lebih berdimensi hubungan antar pribadi yang tidak ditunjukkan dalam struktur formal.
Boundaries of Management Control
Strategy Formulation: Is the process of deciding on the Do.als of the organization and the strategies for attaining these goals.
Task control: is the process of assuring that specified tasks are carried out effectively and efficiently
Management Control
Manajemen: ada berbagai definisi manajemen. Dua di antaranya adalah
1. Seni untuk mencapai tujuan melalui tangan orang lain
2. Proses perencanaan, pengorgamsasian, kepemimpinan, dan pengendalian pekerjaan anggota orgamsasi serta pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
Menurut Anthony dan Govindarajan, Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggota-anggota dalam organisasi untuk mencapai strategi perusahaan.
Definisi tersebut mencakup beberapa aspek:
1. Aktivitas pengendalian manajemen
a. Planning
b. Coordinating
c. Communicating
d. Evaluating
e. Deciding
f. Inflluenting
2. Pertimbangan-pertimbangan behavioral
Perlu diingat bahwa manajemen berhubungan dengan perilaku manusia. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan faktor-faktor manusia. Proses pengendalian manajemen tidak dapat disamakan dengan mekanikal.
Perhatikan bagan berikut ini:
3. Alat Untuk Mengimplementasikan Strategy
4. Penekanan pada finansial dan non-finansial
5. Membantu dalam mengembangkan strategi baru
Tingkatan manajemen dalam perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu top management, middle management, lower management. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut
Pengendalian manajemen meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha guna mencapai tujuan organisasi; maupun tindakan untuk mengoreksi unjuk kerja yang tidak efektif dan efisien
Strategy Formulation Management Control Task Control
Acquire an unrelated business Introduce new product or brand within product line Coordinate order entry
Enter a new business Expland a plant Schedule production
Add direct mail selling Determine advertising budget Book TV Commercials
Change debt/equity ratio Issue new debt Manage cash flow
Adopt affirmative action policy Implement minority recrruitment program Maintaning personel record
Kondisi yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan sistem pengendalian adalah:
1. Lingkungan baik ekternal maupun internal
2. Ukuran organisasi -+ desentralisasi vs sentralisasi
3. Kelengkapan sarana dan teknik pengendalian
Jenis-jenis pengendalian yang terdapat di perusahaan sesuai dengan tingkatan managerial adalah sebagai berikut:
Pelaku Jenis Pengendalian Sifat Produk Akhir
Top Management Perumusan strategi (Perencanaan dan Pengendalian Strategik) Tujuan, strategi dan kebijakan
Middle Management Pengendalian Management Implementasi Strategi
Lower Management Pengendalian Tugas Kinerja efisiensi dan keefektifan tugas-tugas individual
Proses pengendalian manajemen terdiri beberapa hal, yaitu:
1. Komunikasi
2. Motivasi
3. Evaluasi
Metodologi pengendalian manajemen
1. menentukan tujuan: tujuan adalah hasil akhir dari proses komunikasi. Atasan dan bawahan menyetujui apa yang telah diharapkan
2. Pengukuran prestasi: penilaian prestasi diperlukan untuk motivasi dan evaluasi
3. evaluasi prestasi: perbandingan antara prestasi yang sebenarnya dibandingkan dengan tujuan semula.
Tujuan pengendalian manajemen berhubungan erat dengan akuntansi manajemen, perencanaan, dan pengendalian, internal auditing, desain organisasi dan sistem informasi akuntansi.
Karena pengendalian manajemen suatu organisasi berbeda dengan organisasi lainnya, maka perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan organisasi. Penyesuaian kebutuhan dan keadaan ini dikenal dengan pendekatan kontijensi. Ada beberapa variabel kontijensi yang berpengaruh antara lain ukuran organisasi, teknologi produksi, persaingan.
Lingkungan pengendalian manajemen juga menyangkut perilaku organisasi, pusat pertanggungjawaban yang terdiri dari pusat pendapatan, pusat biaya, pusat laba dan pusat investasi. Lingkungan tersebut mempengaruhi perusahaan dalam menentukan jenis dan cara pengendaliannya. Pengendalian di tingkat unit business akan berbeda dengan pengendalian di tingkat corporate. Perilaku organisasi juga akan menentukan bagaimana manjemen dapat mengendalikan karyawan baik blue collar maupun white collar. Setiap karyawan mempunyai tujuan bekerja yang berbeda-beda, bahkan tidak menutup kemungkinan berbeda dengan tujuan perusahaan. Terkadang tujuan karyawan bertentangan dengan tujuan perusahaan. Tugas manajemen adalah menyelaraskan kedua tujuan tersebut.