1. PENGERTIAN VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL, JENIS HUBUNGAN VARIBEL
Variabel dan Construct Variabel, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Teori mengekpresikan fenomena-fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. Construct adalah abstraksi dari fenomena-fenomena kehidupan nyata yang diamati. Variabel, dengan demikian merupakan proksi (proxy) atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Variabel merupakan mediator antara custruct yang abstrac dengan fenomena yang nyata.
Nilai Variabel Variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilai tergantung pada construct yang diwakilinya. Nilai variabel dapat berupa angka atau berupa atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. Contoh variabel antara lain : sikap, motivasi, prestasi akademik, absensi. Sikap mahasiswa dapat dinilai dengan positif dan negatif. Motivasi belajar mahasiswa dapat di nilai dengan tinggi, sedang, kurang. Absensi mahasiswa dapat dinilai (dihitung) mulai dari angka nol sampai dengan jumlah tertentu (seluruh mahasiswa dalam satu kelas).
Tipe-Tipe Variabel Penelitian Teori-teori dalam ilmu sosial memberikan gambaran sistematis mengenai fenomena sosial melalui hubungan dua variabel atau lebih. Hubungan antar variabel pada dasarnya merupakan simplikasi dari gambaran fenomena-fenomena sosial yang sebenarnya bersifat kompleks. Penelitian kuantitatif umumnya menggunakan asumsi dan batasan pada faktor-faktor lain yang tidak diamati diasumsikan sebagai faktor-faktor yang tidak terkait secara signifikan dengan fenomena tertentu yang diteliti.
Variabel penelitian dapat diklasifikan berdasarkan beberapa pendekatan, diantaranya adalah berdasarkan : (1) fungsi variabel, (2) skala nilai variabel, dan (3) perlakuan terhadap variabel.
Variabel Independen dan Variabel Dependen Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Kedua tipe variabel ini merupakan kategori variabel penelitian yang paling sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai kemampuan aplikasi yang luas. Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dalam variabilitas variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.
Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed couse variabel) dari variabel independen, yaitu variabel yang diduga sebagai akibat (presumed effect variabel). Variabel independen juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului (antecendent variable) dan variabel dependen sebagai variabel konsekuensi (consequent variable).
Misal, suatu penelitian menguji pengaruh pemecahan saham terhadap perubahan harga saham. Ada dua variabel yang diuji dalam penelitian ini. Yaitu : pemecahan saham (variable independen) dan harga saham (variable dependen).
Pemecahan saham merupakan variable yang diduga secara logis menjelaskan atau mempengaruhi variable harga saham. Contoh lain penelitian yang menggunakan lebih dari satu variable dependen dan variable independen antara lain, penelitian yang menguji :
1. Pengaruh pengumuman right issue (variable independen) terhadap tingkat keuntungan (variable dependen) dan likuiditas saham (variable dependen).
2. Pengaruh desentralisasi (variable independen) dan karakteristik system informasi akuntansi manajemen (variable independen) terhadap kinerja manajerial (variable dependen).
Variable Moderating Hubungan langsung antara variable-variable independen dengan variable-variable dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variable-variable lain. Salah satu diantaranya adalah variabel moderating, yaitu tipe variabel-variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif dalam hal ini tergantung pada variabel moderating. Oleh karena itu, variabel moderating dinamakan pula dengan variabel contingency.
Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh struktur organisasional (desentralisasi atau sentralisasi) terhadap hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran (partisipasi) dengan kinerja, dinyataan bahwa struktur organisasional merupakan faktor moderating yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi mempunyai hubungan positif dengan kinerja pada struktur organisasi desentralisasi.
Sebaliknya, partisipasi mempunyai hubungan negatif dengan kinerja pada struktur organisasi sentralisasi. Pengaruh variabel moderating (struktur organisasional) terhadap sifat dan arah hubungan antara variabel independen (partisipasi) dengan variabel dependen (kinerja).
Variable Intervening Variabel intervening adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara variabel-variabel dengan variabel-variabel dependen, sehingga variable independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variable dependen.
Skala Nilai Variabel Variabel umumnya diukur dengan skala dalam kisaran nilai tertentu. Berdasarkan skala nilainya, variable-variable penelitian diklasifikasikan menjadi variable kontinu (contnous variable) dan variable kategoris (categoris variable).
Variabel kontinyu adalah tipe variable-variable penelitian yang memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu. Nilai dalam variable kontinu setidaknya menggambarkan peringkat atau jarak berdasarkan skala pengukuran tertentu. Skala nilai variable kontinu dapat berupa : (1) perbedaan lebih atau kurang : tinggi-sedang-rendah, atau (2) skor nilai yang berbeda dan mempunyai jarak : 1. Sampai dengan 7. Tipe skala ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian teori keprilakuan.
Variabel kategoris adalah tipe variable-variable penelitian yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu atau lebih dikenal dengan sebutan skala minimal. Skala nilai pada variable ini hanya merupakan label untuk mengidentifikasikan kategori atau kelompok variable yang bersangkutan. Contoh variable kategoris dikotomi : jenis kelamin (pria-wanita), perilaku (baik-buruk), sikap (positif-negatif), atau variabel kategoris politomis : agama, tingkat pendidikan, kewarganegaraan.
Pendekatan Variabel Klasifikasi variable berdasarkan pada perlakuan peneliti terhadap variabel penelitian bermanfaat untuk mengetahui perbedaan antara variabel-variabel yang dimanipulasi dengan variabel-variabel yang tidak dimanipulasi.
Variabel Aktif dan Variabel Atribut Variable-variable penelitian dapat diklasfikasikan berdasarkan perlakuan penelitian terhadap suatu variable, yaitu variable aktif (aktive variable) dan variable atribut (atribute variable). Variable aktif adalah variabel-variabel penelitian yang dimanipulasi untuk keperluan penelitian ekperimen. Tidak semua variabel penelitian dapat dimanipulasi, misal variabel-varibel yang berkaitan dengan karakteristik manusia intelgensia, sikap, jenis kelamin, status sosial ekonomi. Variabel-varibel tersebut umumnya tidak mungkin atau sulit untuk dimanipulasi. Variabel-variabel penelitian yang tidak dapat dimanipulasi disebut dengan variabel atribut.
2. SKALA PENGUKURAN Ada beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Tujuan dari analisis data adalah mendapatkan informasi relevan yang terkandung di dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah.
1.1. Skala Pengukuran Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau symbol diletakan pada karakteristik atau property suatu stimulasi sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan. Menurut Steven (1946) skala pengukuran dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu, skala nominal, ordinal, interval dan rasio.
Berikut ini menjelaskan ke-empat jenis skala pengukuran tersebut.
1.1.1 Skala Nominal (Nominal Scale) Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, atau kelompok dari suatu subyek. Misalnya variabel jenis kelamin, responden dapat dikelompokkan kedalam dua kategori laki-laki dan wanita. Kedua kelompok ini dapat diberi kode 1 dan 2. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa. Oleh sebab itu tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi dari variabel jenis kelamin. Angka 1 dan 2 hanya sebagai cara untuk mengelompokkan subyek ke dalam kelompok yang berbeda atau hanya untuk menghitung beberapa banyak jumlah disetiap kategori. Jadi uji statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah uji statistik yang didasarkan pada counting seperti modus dan distribusi frekuensi.
1.1.2. Skala Ordinal (Ordinal Scale) Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variable kedalam kelompok, tetapi juga melakukan rangking terhadap kategori. Misal kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral, merek Aqua, Aguanna, Aquaria, dan Aquades. Kita dapat meminta responden untuk melakukan rangking terhadap merek produk air mineral yaitu dengan memberi angka 1 untuk merek yang paling disukai, angka 2 untuk rangking kedua dst.
Hasilnya bahwa merek Aqua lebih disukai daripada merek Aquana, mereka Aquana lebih disukai daripada merek Aquades. Walaupun perbedaan angka antara merek satu dengan yang lainnya sama, kita tidak dapat menentukan seberapa besar nilai preferensi dari satu merek terhadap merek lainnya. Jadi kategori antar merek tidak menggambarkan perbedaan yang sama (equal differences) dan ukuran atribut. Pengukuran seperti ini dinamakan skala ordinal dan data yang dapat dari pengukuran ini disebut data ordinal. Uji statistik yang sesuai dengan untuk skala ordinal adalah modus, median, distribusi, frekuensi, dan statistik non-parametrik seperti rank order correlations. Variabel yang diukur dengan skala nominal dan ordinal umumnya disebut variable non-parametrik atau variable non-metrik.
· Sebutkan pilihan saudara terhadap metode depresiasi aktiva tetap berwujud berikut ini dengan menyatakan angka 1,2,3 dan 4 yang menunjukkan pilihan saudara.
- Metode garis lurus
- Metode saldo menurun (nilai buku)
- Metode jumlah angka tahunan
- Metode unit produksi
1.1.3. Skala Interval (Interval Scale) Misalnya disamping menanyakan responden untuk melakukan ranking preferensi terhadap merek, anda juga diminta untuk meberikan nilai (rate) terhadap preferensi merek sesuai dengan lima skala penilaian.
Jika kita berasumsi bahwa urutan kategori menggambarkan tingkat preferensi yang sama, maka kita dapat mengatakan bahwa perbedaan preferensi responden untuk dua merek air mineral yang mendapat ranting 1 dan 2 adalah sama dengan perbedaan preferensi untuk dua merek lainnya yang memiliki rating 4 dan 5. Namun demikian kita tidak dapat menyatakan bahwa preferensi responden terhadap merek yang mendapat rating 5 nilainya lima kali preferensi untuk merek yang mendapat rating 1. Skala pengukuran seperti di atas disebut dengan skala interval. Uji statistik yang sesuai untuk jenis pengukuran skala ini adalah semua uji statistik, kecuali yang mendasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.
1.1.4. Skala Rasio (Ratio Scale) Skala rasio adalah interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dpat dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai dasar nol. Skala rasio dapat ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta karena hal ini akan merubah nilai dasarnya. Jadi transformasi yang valid skala rasio adalah sebagai berikut :
Yt = bY0
Oleh karena skala rasio memiliki nilai dasar, maka pernyataan yang mengatakan “Umur Amir dua kali umur Tono” adalah valid. Data yang dihasilkan dan skala rasio disebut data rasio dan tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai. Variabel yang diukur skala interval dan disebut variable metrik.
Skala rasio merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat jarak dan perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut, sehingga memperbaiki kelemahan skala interval yang menggunakan nilai relatif. Nilai uang atau ukuran berat merupakan contoh pengukuran dengan skala ratio. Nilai uang sebesar 1 juta rupiah merupakan kelipatan sepuluh kali dari nilai uang seratus ribu rupiah. Jika berat badan seseorang adalah 70 kilogram sama dengan dua kali lipat dari orang yang memiliki berat badan 35 kg. Skala ratio banyak digunakan dalam penelitian-penelitian akuntansi dan manajemen keuangan.